Sampai 2020 idealnya Indonesia memerlukan tambahan kapasitas pembangkit -di luar yang sedang dibangun- sebesar 40 ribu Megawatt (MW) untuk memenuhi rasio elektrifikasi melebihi 90 persen, atau pertumbuhan 9 persen per tahun. Dilihat dari skalanya persoalan penyediaan listrik terbesar adalah di Jawa-Bali yang memerlukan tambahan kapasitas 70 persen nasional yaitu lebih 25 ribu MW sampai 2020. Jika memperhitungkan sampai 2030 kebutuhan tambahan kapasitas Jawa-Bali sekitar 80-90 ribu MW. Energi primer yang dapat dimanfaatkan untuk tambahan kapasitas di Jawa Bali adalah panas bumi, gas alam, dan batu bara yang didatangkan dari luar Jawa-Bali.
Cadangan energi setempat yang ada sangat terbatas yaitu panas bumi yang kira-kira berpotensi paling banyak 4.000 MW, dan tenaga air dari sumber yang kecil-kecil dengan potensi tersisa maksimum 1.000 MW. Alternatif pemanfaatan gas alam tampaknya kecil sekali, karena sampai saat ini untuk pembangkit yang sudah ada, dan yang sedang dibangun saja pasokan gasnya sulit disediakan. Energi primer lainnya yang mungkin adalah memanfaatkan gas alam cair (LNG), baik dari sumber domestik ataupun impor. Jika menggunakan LNG dengan harga pasar saat ini yang sudah mencapai USD9 per MMBTU maka biaya produksi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) akan jatuh pada kisaran US$10 sen per kilowatt jam, yang tidak kompetitif terhadap pembangkit tenaga batu bara, dan nuklir.
Dengan kondisi keberadaan energi primer seperti tersebut, maka untuk keperluan penyediaan listrik di Jawa-Bali tenaga air, panas bumi, dan gas alam ataupun LNG [untuk peaking] paling banyak adalah 20 persen. Ini berarti 80 persen lagi yaitu sekitar 60-70 ribu MW lagi jika sama sekali tidak membangun PLTN, maka pilihan satu-satunya tinggal PLTU. Karena cadangan batu bara ada di luar Jawa-Bali, ada dua opsi yang mungkin dikembangkan. Pertama, membangun PLTU mulut tambang di Sumatra, dan mengirim listriknya ke Jawa.
Opsi ini layak terutama jika menggunakan batubara kalori rendah dan memerlukan pembangunan transmisi arus searah [High Voltage Direct Current: HVDC] karena jaraknya yang jauh sekitar 700 kilometer. Karena transmisinya memerlukan ROW yang cukup lebar kemungkinan untuk opsi ini hanya 3-4 lokasi masing-masing 3000-4000 MW. Opsi kedua adalah mendatangkan batu bara dari Kalimantan dan Sumatra. Saat ini sudah ada 14 lokasi PLTU, empat sudah beroperasi. Tambahan kapasitas 60 ribu MW idealnya memerlukan 20 lokasi. Jika sebagian dilakukan pengembangan di lokasi yang sudah ada, masih diperlukan sekitar 15 lokasi baru lagi.
Persoalan yang akan dihadapi adalah pengadaan lahan berikut sarana pelabuhan, dan permasalahan lingkungan khususnya kualitas udara akibat debu dan cendawan asap. Jika demikian, konsumsi batu bara untuk ketenagalistrikan yang saat ini 30 juta ton per tahun, pada 2030 akan mencapai 300 juta ton per tahun. Jumlah tersebut sangat besar. Perlu pengkajian lebih dalam apakah cadangan terbukti mencukupi, apakah mungkin ditransportasikan secara lancar dan aman. Melihat rasio cadangan dan produksi, dengan tingkat produksi seperti sekarang saja penyediaan energi primer maksimum hanya aman dalam waktu 30 tahun saja.
Jika tingkat produksi atau konsumsinya lebih tinggi penyediaan energi primer lebih tidak aman lagi. Dengan demikian jelas bahwa jika mengandalkan batu bara saja, pasokan dan cadangan energi primer dalam negeri tidak aman. Ancaman fluktuasi dan melonjaknya biaya produksi, juga bakal terjadi. Guncangan harga minyak yang sewaktu-waktu terjadi, tetap akan mempengaruhi harga batubara dan gas alam. Hal ini berpotensi mengganggu perekonomian, baik karena kenaikan harga listrik ataupun keperluan subsidi yang sewaktu-waktu membengkak. Karena itu, PLTN sangat dibutuhkan.
Mempelajari pengalaman negara lain seperti China , pembangunan PLTN pertama dari mulai keputusan membangun sampai beroperasi memakan waktu minimal 10 tahun. Berati jika sekarang kita putuskan untuk membangun, paling cepat PLTN beroperasi pada 2018.Makin lambat pembangunannya, semakin besar ancaman penyediaan listrik. Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemerintah telah menetapkan rencana pembangunan PLTN.
Tentunya pemerintah telah memiliki pertimbangan dalam membuat keputusan tersebut. Selanjutnya para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, DPR, para ahli energi dan nuklir, cendekiawan, dan generasi muda perlu duduk bersama menyepakati kapan PLTN pertama Indonesia beroperasi. Pemangku kepentingan terpenting adalah generasi muda yang berusia di bawah 25 tahun. Generasi yang sekarang sudah di atas 50 tahun kemungkinan besar tidak akan merasakan konsekuensi yang terjadi jika PLTN tidak dibangun.
Kita harus mencegah adanya penyesalan kelak setelah 10-20 tahun mendatang yang nanti bisa menghadapi kenyataan penyediaan listrik tidak aman, biaya produksi mahal dengan mengatakan kenapa generasi ayah atau kakeknya dulu tidak membangun PLTN. Jika diputuskan membangun PLTN, kiranya dapat dilakukan pengamanan terhadap risiko yang dikhawatirkan, dengan belajar dari negara yang sudah berpengalaman.
Kita dapat mengikuti konsep yang telah diterapkan Korea Selatan dan China yaitu memilih dan menetapkan satu saja disain standar PLTN untuk dibangun secara serial berturut-turut. China memiliki 11 reaktor PLTN yang sudah beroperasi, 5 reaktor dalam pembangunan, dan telah merencanakan pembangunan 30 reaktor dalam 15 tahun ke depan masing-masing 1000 MW.
Kemudian, dipilih PLTN dengan teknologi yang sudah teruji dan terbukti aman, dan yang mendapat lisensi dari regulator di negara asalnya. Kita perlu dan boleh khawatir terhadap risiko PLTN, tapi jangan sampai harus membayar mahal di masa datang yang karena ketakutan sampai membuat keputusan yang tidak tepat. Mungkin perlu kita renungkan apa yang dikatakan Franklin D. Rosevelt: "What we have to fear is the fear it self". Oleh: Herman Darnel Ibrahim Ketua Komite Nasional Indonesia Dewan Internasional Sistem Tenaga Listrik Besar.
Sumber : Koran Jurnal Nasional Kamis, 12 Juni 2008, Hal. 10 Kol. 2)
BERITA HARI INI, Powered By METRO TV
KONSEKUENSI TAK MEMBANGUN PLTN
Diposting oleh Nova Rahman Jam 14:18 0 komentar
SEMINAR DAN WORKSHOP RADIOLOGI
Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pesan singkat melalui blog ini dari dr. Diana (RS. Sardjio Yogyakarta) yang memberitahukan mengenai adanya Seminar yang berhubungan dengan bidang Radiologi, nah sekarang info nya baru lengkap, mau tahu.... FK UGM bekerjasama dg bagian radiologi RS.Dr.Sardjito Jogja mengadakan :
Seminar dan Workshop Radiologi bertema "Basic Understanding of plain photo and head CT-scan imaging on clinical setting"
Waktu : Tanggal 31 Agustus 2008
Tempat : Audit 2 FK UGM Jogjakarta
AKREDITASI IDI 10 SKP (seminar+workshop)
Undangan ditujukan untuk dokter umum, residen, perawat, radiografer, dokter muda dan mahasiswa
A.seminar (4 SKP)--> 07.30 - 13.00 WIB
Pembicara Seminar :
1. Prof.dr. H. Arif Faisal Sp.Rad (K), DHSM (guru besar FK UGM, direktur RS.Soeradji Tirtonegoro Klaten)
2. dr. Henry Kusumo Husodoputro, Sp.Rad (K) (Quality assurance in radiology department Medical Faculty of Gadjah Mada University)
3. dr.H. Bagaswoto Poedjomartono, Sp.Rad (K), Sp.KN (Ketua Program Studi Radiologi FK UGM - staf pengajar FK UGM)
B.Workshop (6 SKP) --> 13.15 - 16.30 WIB
Pemateri workshop : sama dengan pemberi materi Seminar
Contribution fee :
1.seminar : Rp. 90.000 (nurse / radografer)
2.workshop : Rp.150.000 (for all participants) --> tempat terbatas
for detail info or ticket reservation please call 08562548044 (prima)
Diposting oleh Nova Rahman Jam 14:09 1 komentar
Kabar Terbaru Keppres Mengenai TBR
Para pengunjung blog ingin tahu sampai dimana perjalanan revisi Keppres mengenai Tunjangan Bahaya Radiasi (TBR)...... Pada seminar PARI kemarin di Banten, ternyata terungkap bahwa perjalanan revisi Keppres mengenai TBR saat ini masih berada di Kepala Biro Hukum Depkes RI. Saat itu di Banten, disampaikan oleh Netty Pakpahan, S.H, M.H, bahwa saat ini sebenarnya draft tersebut sudah final, namun masih ada beberapa revisi yaitu pada Pasal 1, Pasal 5 dan Pasal 6. Pasal 1 membahas mengenai Tenaga Kesehatan apa saja yang berhak menerima TBR, ini masih terus dibahas karena banyak profesi kesehatan lain yang menginginkan TBR ini juga. Pasal 5 membahas mengenai berapa jumlah kenaikan TBR tersebut, ini juga masih dibahas secara detil karena ini melibatkan APBN, Jumlah yang diusulkan untuk Tingkat IV (radiografer dan profesi yang berhubungan langsung dengan radiasi)adalah sebesar Rp. 1.350.000. Terakhir Pasal 6 Membahas mengenai kemungkinan bisa mendapatkan Tunjangan lain setelah menerima TBR.
Kalau saya pribadi melihat, posisi usulan revisi ini sepertinya masih sama seperti waktu saya menghadiri Kongres PARI di Hotel Sari Pan Pacific. Waktu juga masih sama yang dibahas pasal-pasalnya yang berkaitan dengan itu. Kemudian kalau menurut rentang waktunya seharusnya saat ini draft usulan tersebut sudah di bahas di tingkat antar departemen yaitu Depkes, Depkeu dan MenPan.
Ya kita lihat saja nanti, saya mendukung penuh kerja teman-teman di Pusat. Semoga menjadi kenyataan
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 08:37 1 komentar
Peserta Kuliah Online Perdana
Setelah dibuka kurang lebih satu minggu yang lalu, akhirnya telah mendaftar beberapa orang untuk menjadi peserta kuliah Online yang Perdana, siapa saja orangnya....
Dang Merdu
Lulusan Akademi teknik radiodiagnostik dan radioterapi tahun 1997
Bekerja di Klinik International Global Doctor sebagai Radiografer
I Putu Adi Susanta
Lulusan ATRO mana dan Tahun Berapa : ATRO Depkes Semarang tahun 2001
Sekarang bekerja di mana dan sebagai apa : RSUP Sanglah Denpasar sebagai radiografer
Purwanto
Mahasiwa ATRO Makassar, Tahun Masuk 2006
Hidayat Syah Alam
Pekerjaan : Radiografer (Lab. Klinik Pramita Utama Yogyakarta).
Fitria Wulandari
Lulusan ATRO mana dan Tahun Berapa : D III hiperkes dan KK Udinus th 2003
Sekarang bekerja di mana dan sebagai apa : Lab kesh udinus
Ahmadi Khafit Wibowo, AMR.
Alumnus ATRO Citra Bangsa tahun 2006.
Kerja di RSUD Sultan Imanuddin, pangkalan bun, ktw barat, Kalteng.
Sri Lestari
Lulusan ATRO mana dan Tahun Berapa : Fisika FMIPA UGM
Sekarang bekerja di mana dan sebagai apa :belum kerja, (baru lulus)
Solikhatul Istijabah
Lulusan Atro Depkes Semarang Tahun 1997. Lulus DIV Poltekkes Semarang Tahun 2008.
Bekerja di RSUD Temanggung Ja-teng sebagai radiografer pelaksana
Demikian para peserta kuliah online, modul Sensitometrinya sudah saya kirimkan ke e-mail masing-masing harap dibaca ya
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 08:35 5 komentar
Katalog Buku Radiologi Terbaru – Bergambar
Para pengunjung blog yang selalu setia nongkrong disini, pada kesempatan kali ini, saya akan mem-posting Katalog Buku Radiologi Terbaru, mau tahu….? Saat ini koleksi e-book Radiologi yang ada pada saya kira-kira sudah mencapai lebih dari 300 judul buku radiologi (wah… ngga terasa ya udah sebanyak itu), tetapi yang baru saya buat katalog bergambarnya baru sekitar 130-an buku (maaf soalnya bikin katalog bergambar ternyata lebih lama dari bikin artikel atau Handout…).
E-Book Radiologi ini bisa di pesan ke saya langsung melalui e-mail dengan cara menulis judul bukunya. Ketentuan harganya adalah :
- Setiap 1 CD memuat 20 Buku, dengan judul bisa memilih sendiri sesuai keinginan.
- Harga tiap 1 CD Rp. 200.000,- sudah termasuk CD dan Ongkos kirim ke seluruh Indonesia.
- Jika berminat untuk memesan semua koleksi buku yang ada, masalah harga bisa dibicarakan ulang (semua koleksi kira-kira kapasitasnya hampir 5 GB).
Harga Buku di atas sebenarnya tidak mahal, bahkan kalau pengunjung blog ingin download sendiri, bisa searching di google pada blog ini, asal kata kunci yang dimasukkan tepat, pasti akan dapat situs yang menyediakan buku-buku ini. Apalagi kalau ada pengunjung blog yang memiliki Bandwidth unlimited dan sangat cepat, wah tinggal download aja ngga usah beli. Saya hanya membantu pengunjung blog yang berminat untuk mendapatkan buku radiologi terbaru, tetapi mempunyai keterbatasan dalam hal Bandwidth untuk mendownload. Kalau dihitung-hitung biaya Bandwidth dengan Biaya mendapatkan Koleksi saya ya kira-kira sama lah habisnya, mungkin bisa lebih. Belum lagi masalah waktu yang lama untuk mendownload, belum lagi kalau disconnect di tengah-tengah mendownload. Intinya harganya ngga akan ada apa-apanya dibandingkan dengan ilmu yang kita dapatkan dari buku-buku tersebut, bahkan ada seorang dokter yang telah memiliki koleksi buku-buku radiologi ini mengatakan kalo dia telah mendapatkan lebih dari segunung emas....
Sudah banyak juga rekan radiografer yang telah memiliki koleksi saya ini diantaranya :
- Bapak Eddy Susanto – Ketua Jurusan TRO Poltekes Semarang
- Bapak Arif Jauhari – Dosen Jurusan TRO Poltekes Jakarta II
- dr. Sylvia Rachman, Sp.Rad – Radiolog RSUP Dr. M. Djamil Padang
- Mahasiswa ATRO Baiturrahmah Padang – Angkatan 2006
Buat radiografer, dokter umum, dokter bedah, dokter kebidanan dan profesi lain yang ingin lihat-lihat katalog buku radiologi terbaru bergambar, silahkan download disini
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 08:50 0 komentar
Reading CT Brain Imaging
Kemarin Putu (Radiografer dari Bali) yang selalu setia nongkrong disini, kirim e-mail ke saya. Salah satu point nya adalah katanya saya ini sekarang sudah mulai sibuk sehingga jarang posting yang panjang-panjang. Nah akhirnya semalam saya berfikir, trus saya buka notebook, akhirnya jadi juga saya posting yang agak panjang disini. Pada kesempatan ini saya akan menampilkan bagaimana caranya membaca foto CT Scan Kepala untuk beberapa kasus yang ada, mau tahu.....? CT Scan Kepala, mungkin banyak radiografer di Indonesia saat ini yang sering mengerjakannya, tapi sedikit dari radiografer di Indonesia yang tahu bagaimana membaca hasil fotonya. Pada kesempatan ini, izinkan saya untuk menampilkan tiga buah kasus yang bisa dijadikan panduan dalam membaca foto CT Scan Kepala. Mudah-mudahan bisa bermanfaat buat radiografer yang membacanya. Berikut ulasannya
Kasus I
Seorang pria berusia 55 tahun di bawa ke Rumah Sakit dalam keadaan tidak sadar. Dia jatuh pingsan setelah mengeluh sakit mendadak pada kepalanya. Tensinya di ukur yaitu 190/120 mm Hg. Kemudian dibuat CT Scan kepala tanpa kontras. Hasilnya sebagai berikut :
Setelah sama-sama kita lihat hasilnya di atas, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Foto CT Scan kepala tanpa kontras menunjukkan adanya haemoragic subarachnoid akut ekstensif. Perhatikan gambaran darah yang tebal pada fissura interhemisferik anterior, fissura sylvian bilateral, basal cisterns, ventrikel dan sulcus kortikal dan intraventrikular ekstensi haemoragic berada pada sisi lateral dan ventrikel ke-4. Dengan bahasa yang lebih sederhana, seharusnya gambaran CSF (Cerebro Spinal Fluid) seharusnya berwarna hitam, tetapi pada kasus ini seluruh ruang pada CSF berwarna putih, dikarenakan adanya darah segar di dalam kepala.
Kasus II
Seorang anak kecil mengalami cedera pada kepalanya dan beberapa saat kemudian anak tersebut mengeluh sakit kepala dan selalu mengantuk. Saat mendaftar ke Rumah Sakit, anak tersebut tidak sadar. Tanda-tanda vital stabil dan dari hasil foto x-ray schedel, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda fraktur. Kemudian dilakukan pemeriksaan CT Scan Kepala non kontras. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Setelah sama-sama kita lihat Foto CT Scan di atas, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Foto Axial CT Scan kepala non kontras di atas memperlihatkan hematoma akut pada extradural di frontoparietal kanan (tanda panah putih) dengan lengkungan massa pada dasar otak dan ventrikel lateral bergeser ke arah kiri. Daerah gelap (ujung panah hitam) yang berada di dalam extradural, mengindikasikan adanya perdarahan aktif.
Kasus III
Seorang laki-laki dewasa mengalami sebuah kecelakaan sepeda motor, kemudian orang tersebut oleh dokter diharuskan menjalani pemeriksaan CT Scan kepala karena dokter meyakini adanya fraktur di kepala yang berimbas pada otaknya. Hasil CT Scan kepala tersebut adalah sebagai berikut :
Foto CT Scan Axial (bone window) di sebelah kiri menunjukkan adanya cairan di dalam sinus sphenoid (ujung panah putih), yang mengindikasikan adanya fraktur pada basis cranii pada pasien dengan trauma kepala. Dengan melihat secara teliti, dapat dilihat adanya fraktur pada daerah mastoid kiri (tanda panah putih).
Foto CT Scan Axial (bone window) di atas menunjukkan pengaburan pada mastoid sebelah kiri jika dibandingkan dengan gambaran mastoid air cells normal pada mastoid sebelah kanan. Perhatikan tampak garis fraktur pada mastoid kiri dan cairan pada mastoid air cells mengindikasikan adanya haemoragic post-trauma atau kebocoran pada CSF.
Perhatikan haemoragic ekstensif pada lobus frontal dengan efek massa yang signifikan. Daerah yang gelap (asterisk) juga terlihat pada daerah frontal dan bagian lobus temporal yang mengindikasikan trauma hebat yang akan berakibat pada cedera axonal.
Foto CT Scan Axial (bone window) di sebelah kiri, memperlihatkan adanya udara bebas pada intracranial (ujung panah putih) yang diakibatkan karena fraktur pada struktur yang berisi udara seperti sinus-sinus dan mastoid air cells.
Oke segitu dulu teman-teman, nanti kalo ada kesempatan waktu lagi, bisa ditambah gambar-gambarnya untuk dibaca. Buat teman-teman yang ingin artikel ini dalam bentuk PDF yang sudah diketik rapih, silahkan download disini
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 14:16 4 komentar
Berita Duka
Minggu pagi kemarin, saya dikejutkan dengan sebuah berita duka, berita meninggalnya sahabat, radiografer dan ayah dari anak yang lucu..... Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'uun... itulah yang pertama kali saya ucapkan ketika teman saya Sunpriono (Radiografer RS POLRI Kramat Jati) menelpon saya pada minggu pagi yang mengabarkan bahwa rekan kita satu angkatan yaitu Djadjang Suherman, Radiografer di RS PMI Bogor meninggal dunia setelah menjalani operasi Appendix. Saya benar-benar terkejut tapi itulah Takdir, tidak satu makhluk pun di muka bumi ini yang mengetahui kapan akan dijemput sang pemilik jiwa ini. Selamat Jalan Sahabat ku, semoga Allah SWT menerimamu dengan baik di sana...
In Memoriam With Djadjang
Foto Bersama di Kamar Hotel Acacia Jakarta, saat Seminar Nasional PARI Tahun 2004
(Dari Kiri ke Kanan, Djadjang Suherman (Alm), Saya, M. Teguh Pambudi (Radiografer RS Tebet Jakarta)
Info Tambahan
Bagi pengunjung Blog yang ingin memberikan sumbangan buat istri dan anak almarhum Djadjang (usia 3 tahun 4 bulan) bisa memberikannya melalui Bank Permata No. Rek. 4002117415 atas Nama Santy Budiarti Purnamasari
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 10:29 2 komentar
Kuliah Online
Karena banyaknya attensi dari para pengunjung Blog maka buat para pengunjung Tempat Nongkrong Radiografer se-Indonesia, sekarang bisa mengikuti Kuliah Online, sebuah program baru yang coba saya tawarkan, bagaimana pengunjung bisa mengikuti kuliahnya, ikuti aturannya berikut…. Pengertian
Kuliah Online adalah kuliah yang diberikan melalui blog ini dengan memaparkan suatu materi kuliah yang bisa dibaca oleh setiap pengunjung blog yang telah terdaftar sebagai peserta.
Persyaratan Peserta Kuliah Online
Setiap pengunjung blog bisa menjadi peserta kuliah Online dengan cara mendaftar terlebih dahulu untuk satu materi kuliah yang akan disampaikan dengan cara mengirimkan e-mail untuk mendaftar.
Keuntungan Menjadi Peserta Kuliah Online
Banyak yang bisa di dapatkan dengan mengikuti Kuliah Online. Kuliah Online ini bisa diikuti oleh semua pengunjung blog dengan cara mendaftar terlebih dahulu seperti yang sudah di jelaskan di atas, dan gratis. Selanjutnya setelah mendaftar, maka peserta kuliah bisa mengikuti kuliah melalui tempat nongkrong radiografer se-Indonesia melalui posting pada hari yang telah ditentukan. Peserta yang sudah mendaftar akan dikirimkan modul materi kuliah saat itu ke e-mail masing-masing. Setiap akhir Kuliah akan diberi tugas dari materi yang telah disampaikan. Setelah menurut saya hasil tugas yang telah diberikan merepresentasikan tingkat pemahaman materi yang telah disampaikan, maka akan diberi ujian. Hasil ujian ini akan di umumkan di Blog ini.
Materi Kuliah Perdana
Untuk materi kuliah perdana adalah SENSITOMETRI. Sebagai gambaran, Sensitometri adalah metode mengukur karakteristik respon film baik terhadap cahaya tampak maupun sinar-x. Dari pengukuran ini, akan dibuat sebuah kurva yang disebut dengan Kurva Karakteristik. Dari Kurva karakteristik yang sudah dibuat, bisa diketahui Speed film, Gamma, Latitude, mAs terendah dan tertinggi yang digunakan.
Pendaftaran Peserta Kuliah Online
Bagi yang berminat untuk menjadi peserta, bisa mendaftar dengan cara mengirimkan e-mail ke nova_rahman@yahoo.com dengan mengisi pesan, mohon di daftarkan menjadi peserta Kuliah Online, kemudian mengisi data-data di bawah ini :
Nama :
Lulusan ATRO mana dan Tahun Berapa :
Sekarang bekerja di mana dan sebagai apa :
No HP yang bisa dihubungi :
Pendaftaran bisa dilakukan mulai hari ini s/d Kamis Tanggal 17 Juli 2008, Kuliah Online akan dilaksanakan pada hari Jum'at Tanggal 18 Juli 2008
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan.
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 11:04 5 komentar
Berapa IQ Anda?
Teman-Teman tahu berapa IQ nya? saya punya program bagus kalo mau download..
Programnya kecil kok cuma 800-an KB
Ini Previewnya
Kalo mau download silahkan download disini
Diposting oleh Nova Rahman Jam 14:44 1 komentar