Teman-teman sekalian, sudah lama juga ya saya ngga posting. Saya akhir-akhir ini banyak program yang harus saya selesaikan secara simultan. Pada posting kali ini saya mencoba membuat esei mengenai SURVIVE. Ini mungkin esei terpanjang tanpa gambar yang pernah saya buat, mudah-mudahan bermanfaat..... Survive Pernah mendengar kata survive atau bertahan hidup? Kata survive hanya bisa kita temukan pada orang-orang yang telah mengalami banyak rintangan dalam hidupnya kemudian orang tersebut mampu melewati itu semua dan menjadikan orang tersebut sangat matang dalam berpikir, selalu mempunyai perhitungan yang tepat dalam melangkah dan selalu mempunyai jalan keluar dari rintangan-rintangan baru yang dihadapinya kemudian.
By Nova Rahman
Kata-kata survive tidak ditemukan pada orang-orang yang tidak mempunyai rintangan atau tantangan dalam hidupnya. Orang yang selalu mencari jalan aman dalam menjalani hidup ini tidak akan pernah matang dalam berpikir, tidak mempunyai perhitungan yang tepat dalam melangkah dan kesulitan menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya.
Jepang, adalah negara yang penduduknya paling banyak mengkonsumsi ikan segar. Orang Jepang tahu betul bedanya ikan segar dengan ikan yang sengaja dibuat segar melalui alat bantu. Ketika kebutuhan akan konsumsi ikan segar ini meningkat, para nelayan Jepang akhirnya melakukan ekspansi pencarian ikan hingga Jauh ke negara lain. Hasil tangkapan karena ekspansi ini terbilang cukup banyak sehingga konsumsi akan ikan segar bisa terpenuhi di Jepang.
Namun muncul masalah baru, ternyata ikan segar yang begitu banyak ditangkap, banyak yang mati ketika sampai ke Jepang karena perjalanan yang sangat jauh. Orang Jepang tahu kalau ikan yang mereka makan bukan lagi ikan segar sebab selama ini mereka telah terbiasa merasakan daging ikan yang segar. Setelah dipikirkan mengenai masalah ini, para nelayan Jepang membuat lemari pendingin dalam kapal-kapal mereka sehingga setiap mereka menangkap ikan mereka langsung memasukannya ke dalam lemari pendingin dengan harapan ikan-ikan tersebut masih dalam keadaan segar ketika sampai Jepang karena proses pembusukan terhenti akibat pembekuan di lemari pendingin.
Ketika ikan yang telah dibekukan ini dikonsumsi oleh orang Jepang, mereka langsung tahu bahwa ikan ini juga telah mati karena pembekuan. Meskipun dagingnya tidak mengalami pembusukan, namun orang Jepang tahu kalau ikan ini sudah tidak segar lagi. Akhirnya para nelayan Jepang mencari cara lagi untuk mengatasi hal ini. Kemudian para nelayan Jepang membuat kolam-kolam penampungan ikan di kapal-kapal mereka. Setiap mereka menangkap ikan, mereka masukan ke dalam kolam-kolam penampungan dengan harapan ikan-ikan tersebut masih dalam keadaan hidup ketika sampai di Jepang. Namun yang terjadi adalah ketika sampai Jepang, ikan-ikan tersebut banyak yang mati. Hal ini belum diketahui penyebabnya, yang paling mendekati analisanya adalah ikan-ikan tersebut banyak yang mati karena jumlah ikan-ikan tersebut di dalam kolam penampungan terlalu banyak. Namun analisa ini kemudian di bantah oleh beberapa nelayan Jepang, mereka mengatakan bahwa rasio jumlah ikan dengan kolam penampungan masih cukup artinya masih ada space (ruang) bagi ikan untuk berenang.
Masalah ini kemudian di analisa lagi. Kemudian ada orang ahli di Jepang yang mengatakan bahwa banyak ikan yang mati di dalam kolam penampungan dikarenakan ikan-ikan tersebut tidak tertantang untuk tetap hidup sehingga banyak ikan yang mati. Pernyataan ini tentu saja membuat banyak orang mengerutkan keningnya apa mungkin benar analisa seperti itu. Sang ahli yang memberikan pernyataan tadi kemudian menyarankan kepada para nelayan Jepang agar memasukkan 2-3 ikan Hiu di setiap kolam penampungan. Para nelayan Jepang agak tercengang dengan saran ini, mereka berpikir bisa-bisa ikan yang sampai ke Jepang jumlahnya tinggal sedikit akibat dimakan oleh Hiu yang ditempatkan di dalam kolam penampungan. Namun para nelayan Jepang tetap mau mencoba saran yang diberikan ini, sehingga di tempatkanlah 2-3 ikan Hiu di dalam kolam penampungan.
Setiap ikan yang ditangkap, dimasukkan ke dalam kolam penampungan yang didalamnya terdapat ikan Hiu. Begitu para nelayan ini selesai menjalankan tugasnya dan kembali ke Jepang, alangkah terkejutnya mereka. Para nelayan Jepang mendapati jumlah ikan yang mereka tetap jumlahnya hanya berkurang sedikit namun semuanya hidup !
Ternyata ikan Hiu hanya memakan sedikit dari ikan-ikan yang berhasil ditangkap tadi. Sebagian besar ikan tertantang untuk tetap hidup agar tidak dimakan oleh ikan Hiu. Selama perjalanan membawa ikan dari tempat yang jauh menuju Jepang, ternyata telah terjadi sebuah proses yang alami dimana ikan-ikan yang ditangkap secara naluri mereka berusaha menghindari ikan Hiu yang ingin memakan mereka. Ikan-ikan ini selama perjalanan, telah menemukan cara bagaimana caranya menghindari ikan Hiu. Mereka belajar dari ikan-ikan lain yang telah gagal menghindari ikan Hiu dan akhirnya menjadi santapan ikan Hiu.
Teman-teman tahu, hal yang saya ceritakan di atas sebenarnya juga terjadi pada kehidupan manusia. Ketika manusia merasa terancam, dihambat, tidak mendapatkan kebebasan, banyak rintangan dalam hidupnya, di zalimi, direndahkan, ditekan dan masih banyak perlakuan yang sifatnya rintangan hidup, ternyata manusia malah mampu menemukan cara yang tepat untuk keluar dari segala rintangan hidup. Berapa banyak pemimpin dunia yang muncul akibat tekanan hidup yang begitu hebat sehingga membuatnya berpikir bagaimana cara mengatasi tekanan tersebut. Akhirnya terjadilah proses panjang pematangan berpikir yang membuahkan seorang manusia yang menunjukkan kelasnya. Orang-orang yang tidak pernah tertantang atau memilih menghindari tantangan tersebut cenderung tidak muncul sebagai manusia yang mudah putus asa, mudah menyerah. Banyak orang-orang disekitar kita yang selalu mencari jalan aman dan menghindari tantangan hidup. Orang seperti ini akan mempunya grafik kehidupan yang flat (datar). Tidak ada fluktuasi (naik turun) pada grafik kehidupannya. Mungkin ketika kita membandingkan dua grafik antara yang flat dengan yang fluktuatif, maka kita bisa lihat bahwa grafik yang flat cenderung membosankan untuk dilihat sedangkan grafik yang fluktuatif cenderung menyenangkan untuk dilihat dan selalu muncul rasa ingin tahu, naik atau turunkah grafik berikutnya. Dalam dunia medis, jika kita melihat grafik dari monitor untuk pasien yang biasa ditempatkan di ruang ICU (Intensive Care Unit), maka grafik yang fluktuatif menunjukkan adanya tanda kehidupan pada pasien, sedangkan grafik yang flat berarti menunjukkan tidak adanya lagi tanda kehidupan pada pasien tersebut alias pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia. Jika dalam kehidupan ini kita lebih memilih menghindari masalah dibanding menghadapi masalah tersebut kemudian menyelesaikannya, maka berarti kita lebih memilih grafik yang flat tadi. Itu berarti kita lebih memilih mati dalam kehidupan kita sendiri.
Essei ini saya buat karena terinspirasi setelah saya melakukan pembicaraan dengan Ibu Hj. Maizarnis (Istri dari H. Amran St. Sidi Sulaiman, Ketua Yayasan Pendidikan Baiturrahmah, Padang). Beliau menceritakan bagaimana sulitnya melakukan praktek untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baturrahmah di Sumatera Barat (nagari tercinta). Beliau menceritakan kepada saya bagaimana hambatan tersebut sengaja dibuat oleh Fakultas Kedokteran dari Universitas Negeri yang ada di Padang dengan tujuan agar hanya ada satu Fakultas Kedokteran di Sumatera Barat. Saya masih ingat ketika membaca Biografi dari H. Amran St. Sidi Sulaiman, yaitu mengenai hambatan ini ketika beliau sudah mulai menyatakan ingin mandiri mengurus Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Ketika beliau dihambat seperti ini, beliau justru mempunyai cara untuk keluar dari hambatan ini, beliau pergi ke Sumatera Utara dan menjajaki kerjasama dengan orang-orang disana. Ternyata beliau mendapat sambutan yang begitu luar biasa dan akhirnya beliau bisa melakukan kerjasama dan akhirnya sampai sekarang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah melakukan praktek di Sumatera Utara. Bahkan pada wisuda ke 34 yang baru saja dilakukan, Direktur RS Dr. Pirngadi Medan, menyatakan telah memilih Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah sebagai Fakultas Kedokteran yang utama yang melakukan praktek di RS tersebut.
H. Amran St. Sidi Sulaiman telah menunjukkan kelasnya, ketika beliau dihambat di nagari nya sendiri, beliau malah tertantang untuk mencari solusi untuk masalah ini. Beliau malah bertambah besar akibat tantangan ini. Tetap semangat Pak Haji.....
Buat Para penghambat.....
Saya masih ingat pesan yang diberikan oleh dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 1999, beliau adalah DR. Otto Iskandar. Beliau mengawali ceritanya dengan sebuah nasehat kepada saya (waktu itu saya baru aja lulus ATRO tahun 1998), beliau bilang ”Nova, nanti kalau kamu sudah jadi dosen kamu jangan sekali-kali menghambat mahasiswa kamu untuk lulus. Jangan kamu hambat mahasiswa kamu untuk sukses dan jangan kamu hambat mahasiswa kamu karena dia lebih pintar dari kamu, karena bisa jadi mahasiswa yang kamu hambat itu suatu saat menjadi orang besar yang akhirnya tidak memberikan keuntungan apapun ketika kamu membutuhkan bantuan dari dia” Lalu DR. Otto mengisahkan mengenai kawannya yang seorang dosen. Saat itu dosen tersebut masih S2 dan mengajar di S1. Salah seorang mahasiswa dari dosen tersebut ternyata memiliki kepandaian yang melebihi dosennya. Dosen tersebut tidak menyukai hal ini hingga dosen tersebut berusaha menghambat kelulusannya dengan tidak meluluskan mahasiswa tersebut pada mata kuliah yang dia ampu. Waktu terus berjalan hingga akhirnya mahasiswa tersebut akhirnya bisa juga menyelesaikan S1-nya dengan waktu 7 tahun ! Bayangkan 7 tahun mahasiswa pandai tersebut menyelesaikan S1-nya dimana mahasiswa pandai lainnya mungkin bisa menyelesaikan hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Waktu terus bergulir, sang mahasiswa pandai ini ternyata langsung mengambil S2. Karena kepandaiannya, mahasiswa tersebut mampu menyelesaikan S2 kurang dari 2 tahun. Waktu kembali berjalan, sang mahasiswa pandai tadi mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang S3. Sekali lagi berkat kepandaiannya, mahasiswa tersebut juga mampu menyelesaikan Program S3 nya dalam waktu kurang dari 2 tahun. Setelah selesai, mahasiswa pandai tadi bergabung di Program Pasca Sarjana menjadi dosen di sana.
Masih ingat dengan dosen yang menghambat mahasiswa pandai ini?
Dosen tadi akhirnya melanjutkan pendidikannnya ke jenjang S3. Dosen tersebut masuk ke Program Pasca Sarjana. 2 tahun berlalu, dosen ini ingin merampungkan S3 nya dengan membuat desertasi. Setelah melalui proses di Program Pasca Sarjana, akhirnya dosen yang sedang mengambil S3 itu pun mendapatkan dosen pembimbing yang cocok untuk desertasinya. Suatu hari sang dosen tersebut mendapatkan panggilan untuk menghadap dosen pembimbingnya untuk membicarakan mengenai desertasi sang dosen ini. Kemudian sang dosen menemui dosen pembimbing untuk desertasinya. Dihadapan sang dosen tadi duduk seorang dosen bergelar DR yang kelihatannya masih muda. Sang dosen tadi kemudian dipersilahkan duduk oleh dosen pembimbingnya, sambil memegang proposal desertasi yang dibuatnya. Dosen pembimbing tersebut membuka pembicaraan dengan sang dosen dengan pertanyaan yang membingungkan sang dosen. “Maaf, apa Bapak masih mengenal saya?” Sang dosen pun menjawab sambil menggaruk kepalanya “Maaf Pak, apa kita pernah bertemu sebelumnya” Lalu dosen pembimbing itupun melanjutkan pembicaraannya “Baiklah jika Bapak tidak ingat dengan saya, saya coba bantu membuka ingatan Bapak. 12 tahun yang lalu Bapak mempunyai seorang mahasiswa yang karena Bapak tidak menyukainya, Bapak menghambat kelulusannya hingga akhirnya dia menyelesaikan S1 nya dengan waktu yang cukup lama, 7 tahun. Bapak tahu dimana mahasiswa itu sekarang?” Sang dosen dengan mulut menganga sambil mengingat-ingat 12 tahun yang lalu menjawab “Maaf, saya ingat tapi saya lupa wajahnya dan saya tidak tahu dimana dia sekarang, bagaimana nasibnya sekarang”. Lalu dosen pembimbing muda itu menghela nafasnya dan berkata dengan lembut namun tegas “mahasiswa malang itu saat ini sedang duduk dihadapan Bapak, saat ini dia sudah bergelar DR dan menjadi dosen pembimbing Bapak” Sang dosen itupun kaget dan rasanya ingin copot jantungnya mendengar itu. Sang dosen tidak menyangka mahasiswa yang 12 tahun lalu dia hambat kelulusannya kini duduk dihadapannya dengan gelar DR dan menjadi dosen pembimbingnya. Akhirnya seiring dengan berjalannya waktu sang dosen pun merasakan hambatan yang sama. Sang dosen tadi menyelesaikan S3 nya dengan waktu yang cukup spektakuler, 12 tahun. Waktu yang sama yang telah ditempuh dosen pembimbingnya, buah dari kesalahannya di masa lalu, menghambat seseorang untuk sukses
Sejak saat itu, saya selalu mengingat pesan dan cerita yang disampaikan oleh DR. Otto . Saya tidak pernah mau menghambat mahasiswa saya meskipun saya kadang tidak menyukainya (bukan karena pandai tapi karena sifatnya), saya mencoba memberikan yang terbaik buat mahasiswa, dan saya sangat bangga jika ada mahasiswa saya yang lebih pintar dari saya, bukannya malah benci dan menghambatnya.
Regards,
Nova
BERITA HARI INI, Powered By METRO TV
SURVIVE
Diposting oleh Nova Rahman Jam 08:36 1 komentar
PENGUJIAN SPEED FILM
Teman-teman sejawat sekalian, radiografer se-Indonesia yang masih setia nongkrong disini, udah lama juga ya saya ngga posting artikel yang bentuknya seperti kuliah umum, nah pada kesempatan ini, saya mencoba untuk berbagi kepada semua pengunjung blog mengenai Pengujian Speed Film, mudah-mudahan bisa menambah ilmu teman-teman sekalian dan mungkin bisa jadi inspirasi buat Mahasiswa ATRO yang saat ini sedang cari-cari judul KTI, mau tahu bagaimana Pengujian Speed Film itu ........ PENGUJIAN SPEED FILM
Latar Belakang
Setiap film yang dibuat oleh perusahaan pembuat film, memiliki respon yang berbeda-beda terhadap eksposi yang mengenainya baik oleh cahaya tampak maupun radiasi seperti sinar-x. Akibat respon yang berbeda inilah, maka muncul istilah film speed (kecepatan film).
Dasar Teori
Definisi Speed Film (Kecepatan film) adalah respon film terhadap eksposi baik oleh cahaya tampak maupun sinar-x yang ditandai dengan adanya densitas pada film, semakin cepat film menghitam, maka semakin tinggi kecepatan film tersebut. Menurut ANSI (American National Standards Institute), Speed film x-ray di definisikan sebagai eksposi yang dibutuhkan oleh film untuk mencapai densitas sebesar 1. Jadi film yang mencapai densitas sebesar 1, maka film tersebut telah mencapai persyaratan speed film. Seandainya ada beberapa merk film yang ingin dibandingkan kecepatannya, maka film yang terlebih dahulu mencapai nilai densitas sebesar 1 (setelah diberi perlakuan yang sama) maka film tersebut dikatakan film dengan kecepatan paling tinggi diantara film yang dibandingkan tersebut.
Alat dan Bahan
1. Film yang akan dibandingkan speed nya (harus lebih dari satu merk)
2. Densitometer (jika memungkinkan yang digital)
3. Stepwedge yang berlisensi RMI
4. Pesawat Sinar-x
5. Automatic Processor
6. Kertas milimeter block
Prosedur pengujian
1. Stepwedge di ekspose dengan menggunakan film merk A (dg kaset merk A juga) dan film merk B (dg kaset merk B juga).
2. Eksposi dilakukan dengan menggunakan faktor eksposi yang sama dan pesawat sinar-x yang sama juga.
3. Setelah itu film diproses dengan menggunakan prosesing otomatis yang sama, pada waktu yang sama.
4. Setelah diproses, ukur masing-masing step pada gambaran stepwedge yang tampak dengan menggunakan Densitometer.
5. Setelah di dapat hasilnya, buat kurva karakteristik dari kedua gambaran stepwedge tsb dalam satu grafik.
6. Setelah jadi kurva karakteristiknya, tarik garis ke kanan, dari nilai densitas = 1,00 + Densitas dari Basic Fog. Kurva yang pertama terkena garis tadi merupakan film yang speednya paling tinggi.
Contoh Hasil Pengujian
Pengujian kali ini dilakukan di Laboratorium Radiografi Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Baiturrahmah, Padang. Eksposi yang dilakukan menggunakan kV = 60 dan mAs = 8, Pesawat Sinar-X Merk Siemens Multimobile 150 mA dan Automatic Processing merk Agfa Shallow Tank dengan kecepatan 90 detik. Film yang digunakan dua merk yaitu Agfa dan Kodak (keduanya green sensitif, medium speed)
Analisis Data Menggunakan Kurva Karakteristik
Dari kurva karakteristik yang dihasilkan dari data pengujian film Agfa dan Kodak di dapat kesimpulan bahwa Film Kodak mempunyai speed film lebih tinggi dibandingkan dengan Film Agfa. Namun jika dilihat dari Densitas Maksimum yang dihasilkan, Film Agfa memiliki Densitas maksimum lebih tinggi dibandingkan dengan densitas maksimum yang dihasilkan Film Kodak.
Berdasarkan pengalaman, faktor eksposi yang digunakan untuk Film Kodak biasanya lebih rendah dibandingkan dengan Agfa, namun Hasil radiograf Film Agfa tampak lebih jelas kontrasnya jika dibandingkan Film Kodak yang jika dilihat gambarannya cenderung berwarna hitam kecoklatan.
Demikian posting kali ini semoga bermanfaat
Jika menginginkan artikel ini dalam bentuk PDF silahkan download disini
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 15:36 0 komentar
Akhirnya, Buku itu jadi juga....
Selama kurang lebih 3 minggu ini, hampir setiap hari saya selalu bangun antara jam 9 - 10 malam, kemudian tidak tidur lagi hingga adzan shubuh berkumandang. Selama hampir 3 minggu tersebut saya mencoba menyelesaikan tugas dari Bapak Rektor, yang sebenarnya juga cita-cita saya dari dulu, yaitu Menyusun Buku Ajar Radiofotografi I. Alhamdulillah, hari sabtu yang lalu tanggal 29 November 2008, Buku Ajar Radiofotografi I telah berhasil saya susun dan sudah diserahkan ke Kampus untuk mungkin selanjutnya akan diperbaiki oleh beberapa tim mengenai teknik penulisan dsb hingga nanti mengarah diterbitkan menjadi sebuah buku yang siap di pasarkan.
Buku Ajar Radiofotografi I ini berjumlah 132 Halaman, dengan XI Bab, yang di dalamnya membahas mengenai materi yang di ajarkan pada Mata Kuliah Radiofotografi I. Saya sangat senang ketika buku ajar ini selesai disusun, sebab ini adalah buku ajar radiofotografi I pertama yang berbahasa Indonesia (Bukan Hand out atau Modul). Materinya antara lain mengenai Konsep Fotografi dan Radiografi, Film, Kaset Radiografi, Intensifying Screen, Pengolahan Film secara manual dan otomatis, Kamar Gelap dsb. Semuanya berbahasa Indonesia dan mengunakan ilustrasi gambar serta tabel yang memudahkan pembaca untuk mengerti isi buku tersebut.
Saya sangat berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan kepada saya dalam menyelesaikan buku ajar ini. Kepada teman-teman radiogafer se-Indonesia, saya juga ucapkan terima kasih karena ada beberapa teman yang mengetahui proyek ini, kemudian ikut juga mendoakan penyelesaian buku ini. Mudah-mudahan buku ini bisa menambah khasanah buku untuk calon radiografer dan radiografer itu sendiri, terutama karena buku ini berbahasa Indonesia. Buat teman-teman yang menginginkan buku ini harap bersabar karena Buku Ajar ini masih harus melalui beberapa proses lagi hingga nanti akan di pasarkan secara umum, dan saat itulah barulah teman-teman bisa mendapatkannya dengan mudah.
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 16:15 4 komentar
32 Tahun Mengabdi
Hari ini, tepat 32 tahun yang lalu, saya, seorang manusia biasa dilahirkan. Mulai tadi pagi banyak saudara dan sahabat yang mengirimkan sms ucapan ke HP saya bahkan mahasiswa saya dengan setia memberikan surprise party di kampus tadi padahal sebelumnya baru saja saya "bantai" dengan ujian lisan anatomi radiologi, tetapi mereka tetap saja senang memberikan suprprise party tersebut.
Karena hal di atas, saya jadi merenung, ternyata usia saya sudah ngga muda lagi, 32 tahun. Padahal dulu ketika usia saya masih 20 tahunan saat masih di ATRO Dep.Kes Jakarta, saya kalau mendengar ada orang usianya di atas 30 tahun rasanya kok sudah cukup tua eh ternyata malah sekarang saya mengalami sendiri.
Di usia saya yang sekarang ini, meskipun banyak sahabat yang mengatakan kalau saya ini sedang berada di puncak karir, namun buat saya masih terlalu pagi untuk mengatakan kala saya ini berada di puncak karir saya. Masih banyak cita-cita dan harapan saya yang belum terwujud, masih banyak impian yang belum jadi kenyataan. Namun kalau bicara mengenai kebahagiaan, saya merasa sangat bersyukur karena saya sudah merasakan kebahagiaan itu sendiri, dengan adanya keluarga, isteri dan anak yang selalu bisa menyemangati hari-hari saya. Bahkan jika Andy F. Noya pernah mengisahkan mengenai Lentera Jiwa, saya sudah menemukannya saat ini. Buat saya pekerjaan saya yang sekarang adalah taman rekreasi buat saya, setiap saya mengajar itu seperti pergi piknik saja, rasaya bahagia bukan main.
Sesuai dengan kodrat manusia saat diciptakan, manusia tidak mempunyai tugas apapun kecuali mengabdi pada yang menciptakannya. Saya selalu berusaha memberikan pengabdian terhebat kepada Yang Maha memiliki segalanya termasuk hidup dan mati saya. Namun saya merasa masih sangat jauh dari sempurnanya sah pengabdian. Saya berusaha untuk menjadikan aktifitas apapun yang saya lakukan setiap hari sebagai bentuk pengabdian saya kepada Yang Maha Agung.
Terakhir saya sampaikan terima kasih kepada Orang Tua, Saudara-saudara, sahabat-sahabat seperjuangan, yang telah mengantarkan saya pada Usia ini dan menjadikan saya perti sekarang ini, sekali lagi terima kasih
best regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 11:12 1 komentar
UCAPAN SELAMAT
Kemarin Rabu, 26 November 2008, Departemen Kesehatan RI secara resmi mengumumkan para peserta ujian CPNS yang lulus melalui website resmi Biro Kepegawaian Dep.Kes di www.ropeg-depkes.or.id
Saya atas nama seluruh radiografer se-Indonesia mengucapkan selamat kepada para radiografer yang baru saja diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di tempat pilihan kerja masing-masing,semoga semangat yang selama ini sudah pernah ada jangan sampai pudar karena Saudara menjadi Pegawai Negeri Sipil
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 09:19 0 komentar
Kunci Mobil Menancap di Kelopak Mata Bayi 1 Tahun!
Missouri - Ajaib! Seorang bayi tertusuk matanya dengan kunci mobil. Insiden itu begitu mengerikan sampai-sampai kunci tersebut menembus otaknya.
Tapi ajaib, bayi laki-laki itu selamat. Bahkan penglihatannya pun tak terganggu akibat kejadian itu.
Keajaiban ini dialami Nicholas Holderman asal Missouri, AS seperti dilansir The Sun, Rabu (26/11/2008).
Awalnya bayi berusia setahun itu terjatuh di rumahnya. Tangisan kencang Nicolas mengejutkan ayahnya, Chris yang buru-buru menghampiri buah hatinya itu. Betapa kagetnya Chris ketika melihat pemandangan mengerikan di depan matanya.
Sepasang kunci menancap di sebelah kelopak mata Nicolas dan menembus otaknya. "Itu pemandangan yang sangat mengerikan melihat ini terjadi pada bayi Anda," kata Chris.
Ibu Nicholas, Staci, tak kalah kagetnya. "Saya yak akan pernah melupakan saat itu," ujar wanita itu.
Para dokter mengatakan, kunci-kunci itu bisa diangkat tanpa merusak otak Nicholas. Namun sebelah mata Nicholas pasti akan rusak.
Namun ternyata, Tuhan berkehendak lain. Setelah diperiksa, dokter menemukan kalau penglihatan bayi itu sama sekali tidak terganggu.
"Lima belas menit kemudian, seorang dokter lainnya mengatakan tak ada masalah. Kami tahu ini keajaiban dari Tuhan," kata ayah sang bayi.
Dua bulan kemudian, Nicholas tetap dalam kondisi sehat. Kisahnya banyak dibicarakan orang di kotanya, Perryville. Bayi itu pun dikenal banyak orang.
Diposting oleh Nova Rahman Jam 16:29 0 komentar
BERITA DUKA CITA
Inna lillahi wa inna ilahi raajiuun, telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Zulkifli Wahab (Bapak Kandung dari Ibu Hj. Maizarnis Z, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Rahmah dan Bapak Mertua dari H. Amran St. Sidi Sulaiman, Ketua Yayasan Pendidikan Baiturrahmah), meninggal di RS Islam Siti Rahmah Pada Rabu, 19 November 2008 Pukul 17.15 WIB dengan usia 76 tahun. Jenazah Dimakamkan di Batusangkar Hari ini, Kamis 20 November 2008. Kami segenap civitas akademika Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Baiturrahmah, turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Zulkifli Wahab. Semoga Alloh SWT memudahkan jalannya di sana dan memberikan tempat yang layak di sisi Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi ujian ini.
Program Studi D III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Universitas Baiturrahmah
KETUA,
NOVA RAHMAN, Dipl.Rad, S.Si
Diposting oleh Nova Rahman Jam 15:19 0 komentar
BIOGRAFI WILHELM CONRAD ROENTGEN
Teman-teman sejawat sekalian, kemarin, 113 tahun yang lalu ditemukan sebuah sinar yang sangat merubah wajah dunia, sinar-x. Teman-teman semua mungkin sudah tahu siapa penemu sonar-x tersebut, tetapi mungkin belum banyak yang tahu mengenai biografi beliau, nah pada kesempatan ini saya mencoba untuk menuliskan Biografi, mudah-mudahan menjadi pengetahuan dan inspirasi buat pengunjung blog.... Awal Kehidupan Roentgen Anna Bertha Ludwig Istri dari Wilhelm Conrad Roentgen Meskipun Roentgen mendapatkan dukungan dari Profesor Augustus Kundt, dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan akademik sendiri di Wurzburg. Pada tahun 1872 Profesor Kundt pindah ke sebuah Universitas yang baru berdiri yaitu University of Strasbourg dengan membawa serta Roentgen. Dua tahun kemudian Roentgen menjadi dosen tetap di Strasbourg dan orang tuanya kemudian memutuskan untuk pindah ke sana dari Apeldoom agar dekat dengan anaknya tersebut. Pada tahun 1875 Roentgen menggantikan H.F Weber (Seorang Profesor Fisika) dan atas rekomendasi dari Weber, Roentgen kemudian menjadi Professor of Physics and Mathematics pada Hohenheim Agricultural Academy in Wurtemberg. Roentgen merasa tidak nyaman di Hohaneim dan kemudian kembali ke Strasbourg satu tahun kemudian sebagai Professor of Theoretical Physics. Dari tahun 1879 sampai 1888 dia menjabat sebagai Ketua Jurusan Fisika pada Glessen University dan karena pekerjaannya yang sangat baik selama menjabat, Roentgen ditawari jabatan di Jena dan Utrecht tapi kemudian dia menolaknya. Kemudian di tahun 1888 Roentgen menerima tawaran untuk menjadi Professor of Physics dan Director of Physics Institute pada University of Wurzburg. Roentgen menjadi Kepala Departemen di Universitas yang pernah menolaknya pada posisi akademik. Physical Institute di Wurzburg Roentgen sendiri menggunakan istilah sinar-x sebab sinar yang ditemukannya tidak bisa di definisikan olehnya. Di Jerman nama sinar Roentgen digunakan sejak sinar-x ditemukan hingga saat ini. Nama penemu yang digunakan pada bahan temuannya sangat jarang dipakai pada negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, hal in disebabkan orang-orang yang berbahasa Inggris tidak tahu bagaimana mengeja ”Roentgen”. Kata Roentgen diperkenalkan pada Tahun 1896 untuk sebuah gambar yang dihasilkan oleh sinar-x dan istilah tersebut digunakan untuk beberapa tahun. Radiograf juga di perkenalkan pada tahun 1896 dengan pengertian yang sama yaitu gambar yang dihasilkan oleh sinar-x. Laboratorium Tempat Roentgen menemukan sinar-x Pengumuman Dari Penemuan Roentgen Beberapa Gambar Yang Dihasilkan dari Sinar-X yang di Publikasikan Roentgen Tabung yang digunakan Roentgen untuk menemukan sinar-x berbentuk seperti buah pir yang merupakan tabung Crookes dengan katoda pada ujung satunya dan anoda pada ujung lainnnya. Sinar-x dihasilkan pada daerah dimana sinar katoda menabrak gelas pada ujung yang lebih besar dari tabung. Untuk mendapatkan gambaran yang tajam, sumber sinar-x harus dibuat sekecil mungkin. Pada awal-awal terbentuknya gambaran oleh sinar-x, pada ujung tabung ditutupi dengan lempengan timbal yang mempunyai lubang kecil pada lempengan tersebut. Hanya sinar yang melewati lubang terbut yang bisa digunakan, namun sistem ini sangat tidak efisien dan dibutuhkan waktu eksposi yang lama. Hasil Gambar dari Sinar-X yang menggunakan tangan manusia yaitu tangan Anna Bertha Ludwig. Ini merupakan Foto Manus pertama di dunia Tabung yang memiliki fokus di desain oleh Profesor Herbert Jackson. Tabung ini dirancang untuk memfokuskan berkas elektron menuju pada daerah target kecil. Hal ini dimaksudkan agar dihasilkan sinar-x sekecil target yang dibuat. Profesor Jackson mendapatkan ini dengan menggunakan katoda concave. Seperti diketahui elektron di emisikan tegak lurus dari permukaan katoda dan bergerak menurut garis lurus sehingga target diletakkan sesuai dengan titik keluarnya berkas elektron di katoda. Suasana Kuliah yang diberikan Roentgen Pada Tanggal 23 Januari 1896 Foto Tangan Prof. Von Kolliker saat Roentgen memberikan kuliah Pada Tanggal 23 Januari 1896 Pada paper yang sama Roentgen mengatakan bahwa terdapat sebuah fenomena dimana bila diberi beda potensial yang lebih tinggi antara katoda dengan anoda maka akan dihasilkan sinar-x dengan kualitas yang lebih baik. Belakangan baru diketahui bahwa dengan menambah beda potensial antara katoda dengan anoda maka akan mempercepat tumbukan elektron dari katoda ke anoda.
Wilhelm Conrad Roentgen lahir pada 27 Maret 1845 di Lennep sebuah kota kecil di Jerman. Wilhelm Conrad Roentgen merupakan anak satu-satunya dari pasangan orang tua dengan Ayah sebagai tukang kayu dan Ibu sebagai pedagang kain. Jika dipikir-pikir kelak W.C Roentgen memiliki profesi yang sangat berbeda dengan Ayahnya, David Roentgen (1743-1807) yang hanya seorang pembuat lemari. Saat dia berusia tiga tahun, orang tuanya pindah ke Apeldoom di Belanda, kampung halaman dari Neneknya hingga keluarganya pindah kewarganegaraan menjadi warga negara belanda.
Roentgen kemudian bersekolah di sekolah asrama di Apeldoom dan kemudian dia melanjutkan sekolah menengahnya di Sekolah Teknik di Utrecht. Tetapi Roentgen akhirnya dikeluarkan dari Sekolah Utrecht karena masalah yang sangat sepele, Roentgen menolak memberitahu siapa nama temannya yang telah menggambar karikatur dari gurunya. Di sekolah dia bukan termasuk murid yang istimewa meskipun dia menunjukkan bakatnya pada bidang mekanik. Dia merupakan pecinta alam sejati ini terbukti dia suka sekali menghabiskan waktunya untuk berlibur di Alpens atau di danau pada daerah Itali utara. Dia lebih menyukai travelling dengan menggunakan kuda dibandingkan dengan mobil.
Pada awal tahun 1865 Roentgen masuk Universitas Utrecht, meskipun tidak sebagai mahasiswa reguler karena dia kurang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan di Kampus tersebut. Kemudian dia menemukan kemungkinan untuk memasuki Zurich Polytechnical School di Switzerland (yang saat itu merupakan Perguruan Tinggi untuk teknik terkemuka di dunia) dengan cara lulus pada ujian masuk. Roentgen akhirnya lulus pada ujian masuk di sana dan pada November 1865 dia menjadi mahasiswa Teknik Mesin di Zurich. Dia melupakan kenangan buruknya saat dia dikeluarkan dari sekolahnya dulu. Hingga akhir hidupnya Roentgen selalu mengingat kenangan indahnya di Zurich dan dia sangat berterima kasih pada Augustus Kundt, Seorang Profesor Fisika pada Politeknik yang memberikan inspirasi pada Roentgen untuk membangun karir di bidang Fisika. Rontgen menjadi asisten Profesor Augustus Kundt di Zurich dan juga di University of Wurzburg saat sang Profesor pindah tugas ke sana. Saat di Zurich Roentgen bertemu dengan Anna Bertha Ludwig, yang dinikahinya pada tahun 1871. Mereka tidak memiliki anak dari pernikahannya tetapi mereka mengadopsi keponakan dari Anna yang berjenis kelamin perempuan.
Di Wurzburg Roentgen kembali pada perhatiannya sebagaimana banyak ilmuwan saat itu yang sedang meneliti mengenai sinar katoda. Merupakan kegemarannya untuk melakukan penelitian baru dengan mengadakan pengujian ulang dari hasil penelitian ilmuwan sebelumnya untuk bidang yang sama. Pada beberapa eksperimen yang dilakukannya dia menggunakan Tabung Crookes yang ditutupi oleh kotak hitam untuk menutupi pendaran fluoresensi, selalu berada di dalam gelas. Saat tabung tersambung Roentgen memperhatikan bahwa beberapa kristal dari barium platino-cyanide yang berada di meja dekat tabung tersebut menjadi berpendar. Observasi tersebut terjadi pada Hari Jum’at malam Tanggal 8 November 1895, di waktu yang sudah begitu larut dimana tidak ada satupun asisten yang ada di laboratorium tersebut. Roentgen menyelidiki dan memastikan dirinya bahwa tabung tersebut mengeluarkan sejenis sinar yang tidak diketahui jenisnya yang bisa memendarkan kristal yang ada di dekatnya. Sebuah screen yang dilapisi dengan barium platino-cyanide dan diletakkan di dekat tabung, akan berpendar selama tabung dihubungkan tetapi jika ada benda yang terbuat dari logam diletakkan di antara tabung dan screen maka tidak ada perpendaran. Roentgen lalu memberitahu temannya Boveri, “Saya menemukan sesuatu yang menarik tetapi saya tidak tahu apakah eksperimen saya sudah benar atau tidak”. Dikarenakan hal ini, Roentgen dia tidak memberitahukan orang lain mengenai penemuannya selama tujuh minggu. Selama tujuh minggu itu Roentgen mengkonsentrasikan dirinya untuk mempelajari “Sesuatu yang menarik” tersebut dan menyiapkan paper mengenai sinar-x tersebut.
Paper pertama Roentgen mengenai sinar-x dipegang oleh President of the Physical Medical Society of Wurzburg pada 28 Desember 1895. Sebelum tanggal tersebut, tidak ada orang bahkan asisten terdekatnya sekalipun yang telah diberitahu mengenai penemuannya tersebut. Paper yang oleh Roentgen di beri judul “preminilary communication” merupakan paper yang luar biasa yang didalamnya kaya akan detail mengenai penemuannya tersebut. Setelah mengumumkan hasil penemuan dasarnya mengenai sebuah jenis sinar baru yang dihasilkan dari tabung yang diberi tegangan dimana sinar ini akan menembus gelas, kotak hitam dan melewati setidaknya dua meter udara bebas, Roentgen melanjutkannya dengan sebuah studi mengenai transparansi relatif dari sinar terhadap substansi lain yang berbeda. Roentgen menyimpulkan bahwa transparansi bervariasi bergantung pada kerapatan dari substansi yang dilewati sinar-x tersebut. Roentgen melaporkan bahwa dia tidak dapat melakukan refleksi atau refraksi dari sinar yang ditemukannya tersebut dan juga tidak bisa diarahkan dengan menggunakan cermin atau lensa. Roentgen mencatat bahwa sinar-x akan menyebar ke segala arah saat keluar dari titik dimana sinar-x tersebut keluar. Roentgen menambahkan, sinar-x tetap dihasilkan saat sinar-x menumbuk aluminium yang dimasukkan ke dalam gelas.
Pada paper pertamanya, Roentgen menyatakan bahwa sinar-x juga dihasilkan jika katoda ray dimasukkan aluminium di dalam gelas pada tabung. Pada paper yang kedua, yang diterbitkan Maret 1896, Roentgen melaporkan telah mencoba untuk menggunakan berbagai macam material untuk dipakai sebagai target. Roentgen menemukan bahwa kualitas sinar-x yang dihasilkan tergantung pada bahan target yang digunakan. Roentgen menambahkan kualitas sinar-x akan semakin baik saat ditambahkan aluminium pada tabung dan target (yang saat itu digunakan platinum sebagai bahan target) yang digunakan disudutkan 45 derajat dari garis lurus katoda.
Banyak ilmuwan dari berbagai negara bereksperimen dengan sinar baru ini selama tahun 1896. Tabung dengan berbagai bentuk dan target dengan berbagai bahan material telah di uji coba. Pada akhir tahun 1896 disimpulkan bahwa bentuk tabung tidak menjadi masalah dan target yang paling baikadalah target yang menggunakan bahan material yang mempunyai nomor atom yang tinggi. Tungsten (dengan no. atom 184) dan uranium (dengan no. atom 238) pernah di uji coba sebagai bahan target. Hingga diputuskan pada saat itu digunakan platinum sebagai bahan target (dengan no. atom 195)
Tabung sinar-x yang pertama kali digunakan memiliki energi yang rendah dan waktu eksposi yang lama. Hingga akhirnya diketahui bahwa dengan menambah beda potensial antara katoda dengan anoda, kecepatan tumbukan elektron dari katoda ke target menjadi lebih cepat. Namun, hampir semua energi tumbukan elektron diubah menjadi panas saat elektron menumbuk target sehingga disimpulkan harus ada penambahan massa dari bahan target untuk mencegah kelebihan panas. Platinum tipis yang digunakan sebagai target pada awal dibuatnya tabung mudah meleleh akibat tumbukan elektron. Sebuah target dari platinum yang besar dan padat harganya akan sangat mahal. Kemudian bahan target ini diganti dengan tungsten. Tungsten merupakan bahan target yang tidak mudah meleleh akibat tumbukan elektron. Namun pada waktu tertentu, bahan target ini juga akan rusak juga terutama pada bagian yang menjadi target dari tumbukan elektron, tetapi tidak secepat pada target dari platinum.
Respon Ilmuwan Pada Penemuan Rontgen
Antusias yang luar biasa diberikan pada penemuan Roentgen dengan publikasi besar-besaran pada dunia sains. Sepanjang tahun 1896 saja setidaknya 50 judul buku dan pamflet serta hampir 1.000 paper diterbitkan untuk membahas topik tersebut. Medis, sains umum dan jurnal fotografi semuanya mempublikasikan artikel penemuan Roentgen dan kemungkinan aplikasinya. Jurnal pertama yang didedikasikan pada penemuan sinar-x terbit pada Mei 1896 dengan judul “Archives of clinical skiagraphy” dibuat oleh Sidney Rowland diterbitkan di London. Judul artikel tersebut kemudian diubah oleh pembuatnya sendiri menjadi “Archives of Roentgen Review” dan setelah itu jurnal sejenis banyak bermunculan di berbagai negara.
Pada Mei 1896, para ahli elektrik Amerika memulai meneliti mengenai bagaimana membuat perlengkapan sinar Roentgen. Pada penelitian ini diterangkan mengenai bagaimana membuat sebuah induksi koil yag mampu menghasilkan tumbukan berkas elektron sejauh 3 inci dan bagaimana membuat agar target itu berputar. Karena publikasi ini maka American General Electric Company pada musim gugur tahun 1896 mulai membuat tabung ini. Perusahaan ini mulai membuat perlengkapan sinar Roentgen secara komersil.
Di Amerika, ada seorang ilmuwan yang merupakan salah satu ilmuwan pertama yang meneliti mengenai sinar-x, dialah Thomas Alfa Edison. Edison menyarankan untuk keperluan medis, digunakan fluorescent screen dibandingkan dengan photographic plate, sehingga dokter bisa langsung melihat adanya fraktur dan lainnya tanpa harus menunggu pencucian film dulu. Setelah meneliti berbagai macam bahan untuk digunakan sebagai screen (Edison menguji coba hampir 2.000 bahan) akhirnya dia memutuskan bahwa screen yang paling baik digunakan adaah calcium tungstate, yang bisa memberikan gambaran lebih terang dibandingkan dengan barium platino-cyanide yang digunakan oleh Roentgen pada awal penemuannya.
Pekerjaan Roentgen berikutnya mengenai sinar-x
Roentgen mendemonstrasikan penemuannya dihadapan Kaiser Wilhelm II, yang selalu tertarik dengan perkembangan ilmu pengetahuan, di Berlin pada tanggal 13 Januari 1896 dan Roentgen kemudian memberikan kuliah mengenai penemuannya ini di hadapan Physical Medical Society of Wurzburg pada tanggal 23 Januari 1896, kurang dari satu bulan dari pengumuman pertamanya mengenai penemuan ini. Ini mungkin adalah satu-satunya kuliah yang dia berikan dengan audien yang jumlahnya sangat besar. Roentgen menerangkan bagaimana dia melakukan percobaan hingga menemukan sinar-x ini dan dia menunjukkan beberapa gambar yang dihasilkan oleh sinar-x. Saat Roentgen memberikan kuliah, dia sepertinya tidak begitu semangat untuk mengeluarkan semuanya hal ini dikarenakan dia masih terus mengembangkan mengenai penemuannya ini.
Roentgen mengumumkan paper keduanya dihadapan Physical Medical Society of Wurzburg pada Maret 1896. Kebanyakan isi papernya adalah memberitahukan sejumlah eksperimen yang menunjukkan bahwa udara (atau gas lain) yang di eksposi dengan sinar-x bisa mengandung sifat kelistrikan dan bisa melepaskan listrik pada tubuh. Roentgen tidak dapat menjelaskan fenomena ini. Saat J.J Thomson melakukan penelitian mengenai elektron, barulah diketahui bahwa radiasi bisa mengionisasi udara (dengan cara melepaskan beberapa elektron dari atom) sehingga menjadikannya ter konduksi.
Pada papernya yang ketiga dan merupakan paper terakhirnya yang dipublikasikan pada Mei 1897, Roentgen mengemukakan sebuah fenomena dimana setiap objek apapun yang di eksposi oleh sinar-x, akan mengeluarkan sinar-x itu juga. Roentgen menemukan adanya radiasi sekunder pada setiap objek yang di eksposi dengan sinar-x.
Roentgen merupakan manusia yang cukup disegani karena penemuannya ini, namun beberapa penghargaan yang diterimanya lebih merupakan beban baginya dibandingkan sebagai kebanggaan. University of Wurzburg memberinya gelar kehormatan Doctor of Medicine, dan dia juga menerima penghargaan sebagai warga kehormatan dari kampung halamannya di Lennep. Roentgen tidak menghadiri hampur semua undangan yang ditujukan padanya dari masyarakat sains mengenai penemuannya ini. Roentgen juga tidak menghadiri pemberian gelar kehormatan dari Pangeran Regent dari Bavaria, yang nantinya terdapat gelar ”Yang Mulia” pada Roentgen. Pada Tahun 1901 Roentgen menjadi penerima Nobel pertama untuk Fisika dan dia berangkat untuk menghadiri acara penerimaan Nobel untuknya, namun dia tidak memberikan kuliah pada pemberian Nobel tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh ilmuwan lain saat menerima Nobel.
Pada Tahun 1900 Roentgen meninggalkan Wurzburg untuk memimpin Physical Institute of the University of Munich, dimana dia mulai mengerjakan penelitian mengenai kristal. Setelah Roentgen pensiun pada tahun 1920, dia masih diberikan izin untuk menggunakan dua ruangan di Institute untuk terus melakukan penelitian di Institute. Roentgen terus melakukan penelitian disana hingga beberapa hari sebelum akhirnya meninggal pada 10 Februari 1923.
Tulisan ini didedikasikan untuk Wilhelm Conrad Roentgen dan seluruh radiografer di dunia....
diambil dari berbaga sumber seperti :
Brief History of X-Ray
Forensic of Radiology
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 17:46 2 komentar
Maaf Saya Sangat Sibuk
“Maaf ya Saya sibuk banget nih jadi belum sempat mengerjakan hal tersebut”…. Kalimat tersebut mungkin sering kita lontarkan ke orang lain di saat kita pernah menjanjikan kepada orang lain mengenai sebuah tugas atau pekerjaan tetapi di saat yang sama kita juga sedang melakukan tugas atau pekerjaan lain sehingga ada salah satu pekerjaan atau bahkan semua pekerjaan tidak bisa kita selesaikan. Sebenarnya apa iya kita se-sibuk itu sehingga semua pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan baik? Mari kita sama-sama merenungi dengan dalam, kita jawab dengan jujur menggunakan hati, se-sibuk apa kita sebenarnya. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang di muka bumi ini yang sangat sibuk sehingga tidak sempat menyelesaikan tugas dengan baik. Tuhan memberi kita waktu sehari semalam sebanyak 24 jam. Dari 24 jam ini, dengan asumsi bahwa kita termasuk orang sibuk, biasanya menghabiskan waktu 12 jam untuk bekerja. Itu berarti ketika kita mulai bekerja jam 8 pagi maka baru akan selesai jam 8 malam. Kalau kita cermati waktu 12 jam untuk bekerja, itu sudah termasuk waktu yang sangat panjang untuk bekerja. Saya merasa tidak ada pekerjaan yang tidak selesai bila dikerjakan dalam waktu 12 jam.
Namun mari kita lihat yang terjadi sebenarnya. Dari 12 jam waktu yang kita gunakan untuk bekerja, ternyata tidak sepenuhnya kita gunakan untuk bekerja. 12 jam yang tersedia ternyata sudah berkurang jumlahnya bila kita kurangi dengan kebutuhan yang tidak bisa kita tinggalkan seperti makan siang dan makan malam. Katakanlah kita menghabiskan waktu 2 jam untuk kedua kegiatan tersebut. Tetapi kebanyakan dari kita, waktu yang digunakan untuk makan siang dan makan malam kenyataannya bisa melebihi dari 2 jam, bisa 4 jam atau bahkan 6 jam. Waktu makan siang dan makan malam kebanyakan diselingi dengan hal lain yang kadang-kadang sebenarnya tidak begitu penting untuk kita kerjakan. Pertama, pilihan tempat makan siang yang jauh dari tempat kita bekerja dengan banyak alasan misalnya pengen juga sekali-kali merasakan makanan yang beda dari biasanya. Pilihan tempat makan siang yang jauh akhirnya memperpanjang waktu makan siang kita. Selain itu saat makan siang biasanya kita bersama teman kantor memanfaatkan waktu tersebut untuk ngobrol dan membahas hal lain yang sebenarnya tidak begitu penting untuk dibahas. Ini juga akan menambah panjang waktu makan siang kita. Ketika jam makan malam tiba biasanya juga kita lakukan hal yang sama saat kita makan siang tadi. Maka katakanlah kita habiskan waktu total 6 jam untuk makan siang dan makan malam, ditambah perjalanan ke tempat makan dan selingan ngobrol saat makan. 12 jam yang kita punya kini hanya tinggal 6 jam.
Waktu 6 jam, sebenarnya jika digunakan dengan sangat efektif, juga masih mampu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang kita miliki. Namun lagi-lagi kefektifan waktu ini terganggu dengan adanya kegiatan lain di waktu 6 jam tadi. Biasanya saat kita baru datang ke tempat kerja kita, tidak langsung melakukan pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan. Jika di tempat kerja kita ada sambungan internet nya, biasanya hal pertama yang kita lakukan adalah membuka e-mail untuk melihat e-mail yang masuk sembari melihat-lihat beberapa situs yang menjadi langganan untuk kita buka setiap paginya. Setelah itu baru mungkin kita mengerjakan pekerjaan yang sesungguhnya. Ditengah-tengah pekerjaan kita, masih juga kita selingi dengan menelpon beberapa orang yang sebenarnya bisa kita lakukan di saat makan siang nanti. Waktu yang 6 jam lagi-lagi menjadi berkurang. Alhasil waktu yang tersedia terasa makin singkat saja. Akhirnya karena waktu yang tersedia menjadi singkat, beberapa kali kita menunda pekerjaan. Kita sering mengatakan dan meyakinkan diri kita sendiri jika pekerjaan itu ngga apa-apa jika ditunda dan dikerjakan esok hari. Padahal esok harinya kesalahan yang sama dalam menghabiskan waktu efektif kerja kembali kita lakukan. Hingga pada suatu ketika waktu tenggat untuk pekerjaan kita datang. Nah di saat inilah kita merasa dikejar-kejar pekerjaan, kita merasa kalau waktu yang sehari semalam 24 jam itu terasa kurang, jika perlu 30 jam, 40 jam atau mungkin lebih.
Bagaimana ilustrasi yang saya sampaikan, jujur sama diri sendiri, seperti itu kan yang sebenarnya terjadi dalam keseharian kita. Ngga ada orang yang sebenarnya sangat sibuk hingga tidak bisa melakukan kegiatan lain. Kita selalu memberikan alasan sibuk ke orang lain supaya orang lain mengira kita ini banyak pekerjaan, orang penting yang punya waktu sangat singkat untuk orang lain. Padahal ketika kita mengatakan sibuk pada orang lain, kita masih sempat untuk buka e-mail, masih sempat nonton tv, masih sempat untuk berbelanja, masih sempat membawa kendaraan kita ke bengkel, masih sempat untuk bercanda dengan keluarga, masih sempat melakukan bisnis sampingan, bahkan sekali waktu masih sempat nonton film meskipun cuma dari notebook.
Banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan demi meng-efektif-kan waktu yang kita miliki sehingga pekerjaan yang kita lakukan bisa selesai tepat waktu. Hal-hal tersebut antara lain :
- Buat agenda kerja dan patuhi agenda kerja yang telah kita buat
- Buat skala prioritas pekerjaan yang kita punyai, selesaikan terlebih dahulu pekerjaan yang punya tenggat waktu singkat, baru mengerjakan pekerjaan lainnya.
- Jangan menerima pekerjaan melebihi waktu yang kita miliki, hanya karena tidak enak dengan orang yang memberikan kerja tersebut
- Jangan melakukan kegiatan lain di saat sedang menyelesaikan pekerjaan, setelah pekerjaan itu selesai, baru kita boleh melakukan kegiatan lain diluar pekerjaan
Saya hanya berbagi saja dengan teman-teman di seluruh tanah air yang kebetulan nongkrong disini. Hal-hal diatas saya tuis berdasarkan pengalaman sendiri. Saya sudah membuktikan bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang benar-benar sangat sibuk hingga tidak bisa melakukan hal lain. Sekedar berbagi saja bukan bermaksud yang lain, Saat ini setiap saya baru datang ke tempat kantor saya, jika tidak ada pekerjaan yang mengharuskan saya untuk melakukannya di pagi hari, saya buka e-mail dan buka Tempat Nongkrong Radiografer se-Indonesia, lihat-lihat pesan yang masuk dari teman-teman radiografer se-Indonesia, tapi kalo ada jadwal ngajar pagi ya langsung ngajar, buka e-mail dan blog bisa dilakukan di antara waktu ngajar (biasanya ada istirahat 20 menit). Dalam seminggu saya 5 kali mengajar (1kali mengajar 100 menit), 3 kali bimbing praktikum ( 1 kali praktikum 120 menit), supervisi di 4 – 5 Rumah Sakit tempat mahasiswa PKL, menerima konsul mahasiswa lain yang sedang menyusun KTI (ada 3 mahasiswa), biasanya ada aja rapat di Universitas, entah itu rapat pimpinan atau rapat dosen. Dalam seminggu itu saya sempatkan untuk koreksi laporan praktikum, koreksi tugas yang dibuat mahasiswa, membalas e-mail, bikin artikel untuk posting di blog, baca buku, nonton berita, nonton satu judul film (ini hobby saya yang ngga pernah hilang), ngajarin anak saya hal-hal baru sebelum berangkat kerja dan pulang kerja. Biasanya saya tidur di atas jam 12 malam, nanti jam 5 pagi alarm di HP pasti bunyi dan saya sudah harus bangun untuk menyiapkan segala sesuatunya supaya jam 8 pagi sudah bisa sampai di kantor. Dulu dengan kegiatan sebanyak ini, saya memang merasa sering dikejar pekerjaan, waktu yang tersedia kurang dan lain sebagainya. Sekarang saya merasa biasa aja dengan pekerjaan yang banyak tersebut semua bisa saya selesaikan setelah saya melakukan hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas.
Mudah-mudahan sharing saya kali ini bisa bermanfaat buat teman-teman
Regards
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 15:20 0 komentar
PENERIMAAN CPNS DEPKES 2008
Buat Teman-teman yang ingin mendapatkan informasi mengenai CPNS Dep.Kes Tahun 2008, silahkan baca di bawah ini.....
Berikut adalah Formasi Radiografer yaada di Seluruh Indonesia untuk Tahun 2008
Demikianlah informasi ini saya sampaikan, semoga bermanfaat
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 08:01 0 komentar
PENYEBAB KANKER DAN PENANGGULANGANNYA DARI SUDUT PANDANG FISIKA MEDIK
Teman-teman sejawat radiografer se-Indonesia, dulu pernah saya janjikan penyebab kanker akibat radiasi dan akibat lainnya. Nah sekarang saya baru sempat posting setelah kurang lebih 10 hari absen ngga bikin artikel, mau tahu bagaimana radiasi bisa menyebabkan kanker.... Pengertian Kanker
Kanker adalah sebuah kelainan pada sel dimana sel tumbuh dan berkembang sendiri di luar sistem yang seharusnya ada pada tubuh. Kanker bersifat merusak sistem tubuh yang ada dikarenakan kanker ini memakan sistem tubuh yang ada supaya kanker tersebut dapat bertahan hidup dan berkembang. Kanker dipicu oleh zat-zat yang mendorong terjadinya kanker atau biasa disebut carsinogenik atau bisa juga akibat radiasi.
Proses Terjadinya Kanker Akibat Radiasi
Masih ingat postingan saya sebelumnya mengenai interaksi radiasi terhadap sel? Baiklah saya coba ulang ya.
Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :
1. Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. Proses ini berlangsung sangat singkat dalam orde 10-16 detik. Karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+ dan e- sebagai ion negatif. Proses ionisasi ini dapat ditulis dengan :
H2O + radiasi pengion H2O+ + e-
2. Tahap fisikokimia dimana atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil. Tahap ini berlangsung dalam orde 10-6 detik. Karena sebagian besar tubuh manusia tersusun atas air, maka peranan air sangat besar dalam menentukan hasil akhir dalam tahap fisikokimia ini. Efek langsung radiasi pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH* dan H*. Reaksi kimia yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini adalah :
3. Tahap kimia dan biologi yang berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas dan peroksida dengan molekul organik sel serta inti sel yang terdiri atas kromosom. Reaksi ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan terhadap molekul-molekul dalam sel. Jenis kerusakannya bergantung pada jenis molekul yang bereaksi. Jika reaksi itu terjadi dengan molekul protein, ikatan rantai panjang molekul akan putus sehingga protein rusak. Molekul yang putus ini menjadi terbuka dan dapat melakukan reaksi lainnya. Radikal bebas dan peroksida juga dapat merusak struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi enzim terganggu. Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.
4. Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida yang terjadi pada tahap ketiga. Proses ini berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun, bergantung pada tingkat kerusakan sel yang terjadi. Beberapa akibat dapat muncul karena kerusakan sel, seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah. Kerusakan yang terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula menyebabkan kematian.
Nah dari tahapan terakhir inilah radikal bebas yang mulai terbentuk pada tahapan fisikokimia mulai bersifat merusak sel dan bisa mengakibatkan perubahan permanen pada sel anak setelah induknya membelah. Kondisi sel pada tubuh seseorang sangat mempengaruhi semua tahapan di atas. Apabila sel tubuh seseorang bisa dikatakan kuat, sehingga mampu untuk melakukan proses perbaikan dalam sel, maka tanggapan sel terhadap radikal bebas akbat radiasi tidak akan sampai ke tahapan biologi.
Penyebab Utama Kanker Karena Radiasi
Radiasi bukan penyebab utama terjadinya kanker, hanya satu dari sekian banyak penyebab kanker. Kanker yang muncul akibat pemberian radiasi dikarenakan adanya radikal bebas dalam tubuh kita. Radikal bebas ini akan ber reaksi dengan sel-sel yang ada tubuh kemudian menyebabkan hingga yang terparah adalah perubahan permanen pada sel anak setelah sel induk membelah.
Pencegahan Kanker
Untuk mencegah terjadinya kanker, disarankan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang bersifat anti oksidan tinggi (masih ingat bahwa radikal bebas bisa membentuk peroksida yang bersifat oksidator kuat). Dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang bersifat antioksidan tinggi, maka radikal bebas yang berada di dalam tubuh akan di netralkan sehingga tidak terbentuk peroksida, atau jika sudah terbentuk peroksida maka akan langsung di ber reaksi dengan antioksidan sehingga akan kembali netral.
Penyebab Kanker Yang Lain
Kanker bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain dan rata-rata karena zat-zat yang memicu terjadinya kanker di dalam tubuh (carsinogenik). Beberapa makanan atau zat yang bersifat carsinogenik adalah :
1. Makanan Yang Dibakar
Makanan yang dibakar biasanya terdapat arang akibat proses pembakaran tersebut. Arang yang dihasilkan ini sebenarnya Carbon hasil pembakaran. Carbon hasil pembakaran bersifat carsinogenik dan bisa menyebabkan kanker. Suatu daerah yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dibakar (ikan bakar, ayam bakar dll) biasanya kemungkinan terkena kanker cukup tinggi. Menurut laporan, daerah Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan merupakan dua propinsi yang cukup tinggi penderita kankernya. Orang-orang di dua propinsi tersebut mempunyai kebiasaan membakar ikan untuk penyajian makanannya.
2. Merokok
Merokok akan menghasilkan carbon hasil pembakaran. Asap rokok yang dihisap (yang masih panas) akan masuk ke dalam paru-paru. Di paru-paru asap rokok akan meninggalkan carbon hasil pembakaran. Semakin lama dan sering orang merokok maka kumulasi carbon dalam paru-paru akan semakin banyak. Seperti sudah disebutkan bahwa carbon bersifat carsinogenik artinya memicu terjadinya kanker. Saya coba ilustrasikan, jika seseorang merokok kemudian asapnya langsung ditiupkan pada sebuah kapas, maka pada kapas tersebut akan muncul warna kuning yang tidak bisa hilang. Jika dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama terhadap kapas tersebut, maka pada kapas kini bukan lagi berwarna kuning, tetapi sudah berubah menjadi hitam, nah inilah carbon hasil pembakaran. Ilustrasi di atas juga sama terjadi pada paru-paru perokok.
3. Minuman Beralkohol
Di dalam minuman beralkohol mengandung zat nitroso dimethyl amine. Zat ini juga bersifat carsinogenik sehingga memicu terjadinya kanker. Orang yang sering mengkonsumsi alkohol, akan semakin banyak zat nitroso dimethyl amine dalam darahnya. Karena darah akan dibersihkan dari segala racun (termasuk zat ini) di dalam hati, maka zat ini akan banyak terakumulasi di hati. Lama kelamaan hati akan menjadi mengeras (sirorsis hati) dan setelah itu akan muncul sel kanker di hati.
Demikian ulasan saya mengenai kanker, jadi jika ditemukan ada radiografer yang meninggal akibat kanker, periksa dulu kebiasaannya dulu, makanan atau minuman apa yang sering dikonsumsi, jadi jangan langsung menyatakan bahwa radiasi lah penyebab nya, karena masih banyak zat lain yang bisa menimbulkan kanker selain radiasi. Namun radiografer tetap harus menjunjung tinggi prinsip proteksi radiasi dalam bekerja demi keselamatan dirinya.
Mudah-mudahan bermanfaat
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 08:05 0 komentar
Buku Radiologi Gratis
Pada kesempatan posting kali ini, saya akan berikan dua buah Buku Radiologi terbaru (silahkan download sendiri), gratis buat pengunjung Tempat Nongkrong Radiografer se-Indonesia, mau tahu bukunya apa..... Keterangan Buku :
Judul: Physical Principles of Medical Ultrasonics
Pengarang: C. R., J. C. Bamber, G. R. ter Haar
Penerbit: Wiley
Jumlah Halaman: 528
Tahun Terbit: 2002
ISBN: 0471970026
Deskripsi Buku
Buku ini berisi tentang prinsip dasar USG yang dilihat dari sudut pandang Ilmu Fisika. Buku ini sangat cocok dibaca untuk dosen yang mengajar USG, Mahasiswa D-IV Radiologi Jurusan USG, Dokter Ahli Radiologi, Fisikawan Medik dan Radiografer yang interes dan ada peminatan ke USG
download buku disini (7 MB)
Keterangan Buku
Judul: Imaging In Rehabilitation
Pengarang: Terry R. Malone, Charles Hazle, Michael L Grey
Penerbit: McGraw-Hill Medical
Jumlah Halaman: 302
Tahun: 2008
ISBN: 0071447784
Deskripsi Buku
Buku ini memberikan pengetahuan kepada kita mengenai bagaimana foto rontgen dari proses penyembuhan suatu penyakit, misalnya dalam buku ini digambarkan mengenai foto dari tulang yang dalam proses penyambungan karena fraktur. Buku ini sangat cocok dibaca untuk dokter ahli radiologi, bedah ortopedi, mahasiswa kedokteran, radiografer dan mahasiswa ATRO sebagai pengetahuan yang luar biasa
download buku disini (5 MB)
Buat teman-teman silahkan download sendiri buku-buku di atas, tapi jika teman-teman kesulitan untuk men-download karena keterbatasan bandwidth, bisa menghubungi saya lewat e-mail mengenai buku-buku apa saja yang dibutuhkan, nanti bisa saya bantu, tentunya ada biaya penggantian bandwidth aja ya....
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 09:33 7 komentar
Mohon Biodata dan Fotonya
Teman-teman radiografer se-Indonesia yang hebat, dengan semakin maraknya Tempat Nongkrong Radiografer se-Indonesia yang sama-sama kita cintai dan juga dengan makin banyaknya anggota milist atro community, maka saya selaku pendiri Tempat Nongkrong Radiografer se-Indonesia menghimbau kepada radiografer yang baru bergabung disini atau di atro community untuk bisa memberikan Biodata dan Fotonya, supaya radiografer di seluruh tanah air bahkan di seluruh dunia tahu bahwa kita ada dan supaya saling mengenal. Biodata yang diperlukan adalah (dikirim ke e-mail : nova_rahman@yahoo.com) :
Nama :
Lulusan ATRO mana dan Tahun Berapa :
Sekarang bekerja di mana :
dan atas usul beberapa teman, bisa juga mohon dikirimkan no HP dan Tanggal dan Bulan Lahirnya (Tahunnnya kalo malu ngga usah dikasih juga ngga apa-apa), ini biar kita bisa memberikan ucapan selamat ulang tahun apabila ada teman-teman radiografer yang kebetulan berulang tahun. Ini juga berlaku untuk member yang lama ya, biar kita saling memberi selamat dan mendoakan yang ber ulang tahun.
Kemudian ada pesan sponsor dari Ikatan Fisikawan Medik Indonesia (IKAFMI), buat radiografer yang sudah melanjutkan ke S1 Fisika Medik, mohon biodatanya juga, dan bisa dikirimkan ke e-mail saya juga (Biodatanya sama dengan di atas, dan yang terpenting kata pengurus IKAFMI adalah NO. HP)
Saya tunggu kiriman Biodata dan Fotonya
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 09:12 0 komentar
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
Tanpa terasa, Bulan Ramadhan sebentar lagi meninggalkan kita, saat itulah saya selalu berharap agar bisa bertemu lagi di Tahun Depan. Saya selalu menyesal setiap akhir Ramadhan, kenapa saya ngga bisa berbuat baik di setiap helaan nafas saya, kenapa saya hanya tersenyum pada beberapa orang yang saya kenal, bukan jutaan orang yang setiap menit bertemu dengan saya, meski saya tidak tahu siapa dia, kenapa saya tidak bisa selalu berfikir positif pada setiap orang, meskipun dia seorang pencuri sekalipun, mungkin dia mencuri karena terpaksa sebab di rumahnya anak-anaknya butuh makan untuk meyambung nyawanya, oleh karena itu, saya sebagai manusia yang masih banyak dengan kekurangan, pada kesempatan yang baik ini, Mohon Dibukakan Pintu Maaf yang seluas-luasnya, semoga kebaikan itu menjadi milik saya, milik Teman-Teman dan Milik setiap orang di Muka Bumi ini.... SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, 1 SYAWAL 1429 H
regards,
nova dan keluarga
Diposting oleh Nova Rahman Jam 07:44 0 komentar
Getting Old
Setiap makhluk hidup di dunia ini sudah sewajarnya mengalami proses kelahiran lalu tumbuh menjadi anak yang lucu, kemudian menjadi remaja yang banyak tingkahnya. Proses berlanjut menjadi manusia dewasa yang mulai bisa memaknai hidup ini, selanjutnya menjadi orang tua yang selalu ingin pengalaman hidupnya dicontoh oleh generasi berikutnya, kemudian menjadi manusia yang tidak berdaya lalu datanglah kematian menjemputnya. Ketika banyak orang-orang yang memanggil saya dengan panggilan “Pak” (kecuali Mahasiswa saya yang memang sebuah penghormatan memanggil saya dengan sebutan itu), saya pun tersentak, berarti saya sudah mulai berada pada fase Getting Old (Menjadi Tua). Di fase ini, banyak hal yang mulai menurun secara grafik terutama yang berhubungan dengan fisik. Buat saya penurunan grafik secara fisik bukanlah hal yang begitu menakutkan, karena hal ini memang sudah sewajarnya berlaku seperti itu. Kendaraan saja jika sudah berusia di atas 20 tahun pasti sudah mulai banyak yang rusak dan harus diganti. Namun yang paling menakutkan buat saya untuk menjadi tua adalah di fase ini, selalu mempunyai keinginan agar orang muda berkaca dari pengalaman hidup sang orang tua bahkan cenderung egois dan memaksakan keadaan agar orang muda mengikuti cara hidupnya.
Menjadi tua merupakan sebuah fase yang menjadi indikator kesuksesan setiap manusia. Sukses biasanya di raih manakala manusia berada pada fase ini. Kata sukses pada fase ini bermakna pada banyak hal. Misalnya bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, bisa mempunyai rumah sendiri, bisa mempunyai kendaraan sendiri dan masih banyak lagi. Setiap orang yang menjadi tua, pasti punya sesuatu yang bisa diceritakan dan dibanggakan pada generasi berikutnya. Bahkan ada orang yang pada fase ini, selalu menceritakan bagaimana dia dulu bekerja begitu sangat keras hingga mendapatkan level sukses yang selalu ia banggakan ke orang muda. Orang tersebut sangat membenci orang muda yang tidak mau bekerja keras seperti dirinya dulu ketika waktu masih muda.
Disinilah letak ke-egois-an orang yang menjadi tua dan sukses. Ketika semua kesuksesan yang diraihnya hanya dinilai dari bagaimana cara dia mendapatkannya waktu ia masih muda dulu. Semua usaha untuk menjadi sukses buat orang muda haruslah mengikuti jalannya, apabila ada di generasi berikutnya yang tidak mengikuti jalannya maka dia akan berkata kalau si orang muda pasti tidak akan bisa meraih sukses seperti dirinya. Dari sinilah banyak orang tua yang memaksakan kehendak pada anaknya ketika anaknya hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Seorang dokter cenderung akan mengarahkan bahkan sedikit memaksa agar anaknya mengikuti jejaknya menjadi dokter. Seorang pengacara yang sukses biasanya juga akan seperti itu, begitu juga dengan artis dan profesi lainnya yang dianggap sebagai tambang uang.
Saya banyak menemukan hal ini di mahasiswa saya. Banyak mahasiswa saya yang kuliahnya malas-malasan ketika saya memanggilnya ke ruangan saya dan mulai melakukan pendekatan dari hati ke hati, ternyata mengatakan bahwa sebenarnya dia kuliah itu karena kehendak orang tuanya dan ada rasa tidak enak jika tidak menuruti keinginan orang tuanya.
Hal lain dari menjadi tua adalah setiap perkataannya ingin selalu di dengar oleh orang muda. Sang orang tua akan merasa bahwa pendapatnya lah yang selalu benar. Ketika orang muda ikut berpendapat, maka pendapat orang muda akan begitu mudahnya tidak dihiraukan, karena menganggap orang muda kurang punya pengalaman. Yang menggelitik saya adalah, orang-orang yang saat ini menjadi tua dengan begitu banyaknya pengalaman, saat muda dulu juga mendapat perlakuan yang sama pula yaitu banyak pendapatnya yang tidak di dengar. Sang orang tua yang saat itu muda begitu bencinya terhadap orang tua yang memberikan perlakuan tersebut. Tapi anehnya seolah-olah dia lupa, kini saat dia menjadi tua, hal tersebut dilakukannya kepada orang muda. Ini berarti bahwa kebanyakan dari manusia itu memang egosentris, saat dia berada di luar dia ingin yang di dalam ikut mendengarkan pendapatnya, tetapi saat dia berada di dalam, dia tidak ingin mendengar pendapat yang diluar, meskipun dulu dia asalnya berada di luar.
Itulah sebenarnya yang saya takutkan saat menjadi tua. Takut jika saya lupa pada asal saya sebenarnya, posisi saya sebelumnya. Takut menjadi egois, ingin menang sendiri dan tidak mau mendengarkan pendapat yang lebih muda. Takut merasa selalu hebat, selalu benar, merasa kalau kesuksesan itu bisa ditempuh jika mengikuti jejaknya secara utuh. Padahal jalan sukses setiap orang tidak harus sama perjalanannya. Jika ada orang yang ingin ke Denpasar Bali, dia bisa naik pesawat langsung ke Denpasar, dia bisa naik kapal laut, dia bisa melalui jalan darat baik naik bis, mobil pribadi, sepeda motor, atau bahkan jalan kaki, semuanya bisa sampai ke Denpasar Bali.
Mudah-mudahan Tuhan memberikan saya kekuatan untuk menjadi orang tua dengan spirit milik orang muda...
Regards,
Nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 12:35 2 komentar
Cardiothoracic Ratio (CTR)
Postingan kali ini sebenarnya karena semangat yang ditularkan oleh Sdr Adji dari Yogyakarta, yang dalam sebuah e-mailnya mengatakan bahwa supaya saya jangan pernah bosan untuk menularkan ilmu saya kepada teman-teman lain, karena kata-kata Sdr Adji itulah, saya bela tidur agak malam, dan tidak tidur setelah sahur dan Sholat Shubuh, padahal biasanya saya ngga tahan sama ngantuk kalo Bulan Puasa lho. Oke baiklah kita mulai. Pada pemeriksaan radiologi khususnya Thorax, kadang-kadang ditemukan dimana ukuran bayangan jantung terlihat lebih besar dari biasanya. Meskipun terlihat lebih besar dari biasanya, kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa jantung tersebut mengalami pembesaran atau biasa disebut Cardiomegally. Untuk menentukan apakah jantung tersebut mengalami pembesaran, maka diperlukan sebuah perhitungan yang disebut dengan Cardiothoracic Ratio, mau tahu bagaimana pengukurannya.... Sebelum kita mulai dengan Cardiothoracic Ratio, mari kita mulai dari anatomi jantung terlebih dahulu. Contoh Foto Thorax Pada Kasus ASD
Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung adalah pusat dari sistem kardiovaskuler yang terletak dalam rongga dada diantara 2 paru. Jantung dilapisi oleh sebuah kantung disebut perikardium (kantong fibroserosa), fungsinya adalah membatasi pergerakan jantung dan menyediakan pelumas. Perikardium terletak dalam mediastinum medius, posterior terhadap corpus sterni dan kartilago costae II sampai VI.
Perikardium terdiri dari :
1. Perikardium fibrosum → terletak di bagian luar dan terikat kuat
2. Perikardium serosum (bagian dalam ) terdiri dari :
- lamina parietalis berdekatan dengan perikardium fibrosum
- Lamina visceralis berhubungan erat dengan jantung = epikardium
Ruang diantara lamina parietalis dan visceralis disebut cavitas perikardiak, yang berisi cairan perikardial, berfungsi sebagai pelumas.
Batas jantung
- Batas kanan oleh atrium kanan
- Batas kiri oleh auricula sinistra
- Bawah oleh ventrikel sinistra
Ruang-ruang jantung → dibagi oleh septum vertikal menjadi empat bagian atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra dan ventrikel sinistra.
Otot jantung terdiri dari tiga lapisan
1. Endokardium (bagian dalam)
2. Miokardium
3. Epikardium
Otot atrium lebih tipis dibandingkan otot ventrikel. Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat katup trikuspidalis (terdiri dari tiga daun katup). Antara atrium kiri dengan ventrikel kiri terdapat katup mitralis ( terdiri dari dua daun katup).
Antara ventrikel kiri dan aorta dan ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis terdapat katup semilunaris ( terdiri dari tiga daun katup). Gerakan katup pada dasarnya adalah pasif, membuat aliran darah menuju kesatu arah.
Otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yg mirip dengan otot rangka, hanya kontraksi otot jantung lebih lama. Umumnya jantung berkontraksi secara ritmik sekitar 70 – 90 denyut/menit pada orang dewasa. Konduksi jantung terdiri atas otot jantung khusus yang terdapat pada nodus sinuatrialis, nodus atrioventrikularis, fasikulus atrioventrikularis (sinistra & dextra) dan sub-endokardial serabut purkinje
Nodus sinoatrial terletak pada dinding atrium dextra dibagian atas tepat disebelah kanan muara vena cava superior. Nodus atrioventrikular terletak di bagian bawah tepat diatas tempat perlekatan septum trikuspidalis. Fasciculus atrioventrikular ( berkas his) merupakan jalur serabut otot jantung yang menghubungkan miokardium atrium dan ventrikel terdiri dari cabang berkas kanan (right bundle branch) dan cabang berkas kiri ( left bundle branch)
Teknik Radiografi Thorax
Untuk mendapatkan gambaran dari bayangan jantung, kita membutuhkan sebuah foto thorax dengan proyeksi Postero Anterior (PA). Untuk mendapatkan foto thorax yang baik, maka harus mengikuti Teknik Radiografi Thorax yang benar.
Posisi Pasien
Pasien diupayakan untuk berdiri (erect) membelakangi tabung sinar-x. Hal ini dikarenakan, saat berdiri, maka semua bentuk anatomi dari Paru-Paru dan Jantung berada pada posisi yang normal. Jika foto thorax terutama untuk melihat bayangan jantung dilakukan supine (tidur terlentang), maka gambaran jantung akan terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan berdiri. Jantung itu ibarat balon yang diisi dengan air, sehingga apabila diposisikan supine akan melebar ke samping. Lagipula dengan posisi pasien yang erect, foto thorax akan memberikan informasi tambahan yang sebenarnya, seandainya saja pada rongga thorax pasien terdapat cairan. Dengan berdiri, cairan akan berada di bawah (sesuai dengan sifat air yang selalu menempati tempat terbawah), sehingga mudah di diagnosa.
Posisi Objek
Kedua punggung tangan diletakkan di atas pinggang masing-masing. Kedua shoulder terletak pada bidang yang sama supaya thorax simetris antara kanan dan kiri. Kepala di ekstensikan dan dagu diletakkan di atas kaset atau bucky stand. Kedua siku di dorong kedepan supaya bagian anterior dada menempel sempurna di kaset.
Central Ray dan Central Point
Central Ray di arahkan tegak lurus horizontal terhadap kaset dan di pusatkan setinggi thorakal VI.
Perhitungan Cardiothoracic Ratio (CTR)
Setelah foto thorax PA sudah jadi, maka untuk membuat perhitungan CTR nya kita harus membuat garis-garis yang akan membantu kita dalam perhitungan CTR ini.
1. Buat garis lurus dari pertengahan thorax (mediastinum) mulai dari atas sampai ke bawah thorax.
2. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kanan dan namakan sebagai titik A.
3. Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kiri dan namakan sebagai titik B.
4. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik A dan B
5. Tentukan titik terluar bayangan paru kanan dan namakan sebagai titik C.
6. Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik C dengan garis mediastinum.
7. Perpotongan antara titik C dengan garis mediastinum namakan sebagai titik D
Jika foto thorax digambar dengan menggunakan aturan di atas maka akan di dapatkan foto thorax yang sudah di beri garis seperti di bawah ini :
Setelah dibuat garis-garis seperti di atas pada foto thorax, selanjutnya kita hitung dengan menggunakan rumus perbandingan sebagai berikut :
Ketentuan : Jika nilai perbandingan di atas nilainya 50% (lebih dari/sama dengan 50% maka dapat dikatakan telah terjadi pembesaran jantung (Cardiomegally)
Contoh :
Pada sebuah foto thorax, setelah dibuat garis-garis untuk menghitung Cardiothoracic Ratio, di dapat nilai-nilai sebagai berikut :
Panjang garis A ke B = 10 cm
Panjang garis C ke D = 15 cm
Dari nilai-nilai di atas, apakah jantun pada pasien tersebut dapat dikategorikan sebagai Cardiomegally atau tidak?
Jawab :
Sesuai dengan rumus perbandingan yang telah dijelaskan, maka kita masukan nilai-nilai tersebut di atas.
karena nilai ratio nya melebihi 50%, maka jantung pasien tersebut dapat dikategorikan Cardiomegally (terjadi pembesaran jantung).
Beberapa Penyebab Cardiomegally
1. Atrial Septal Defect (ASD)
ASD adalah kelainan pada sekat atrium. Ini merupakan kelainan bawaan, dimana 80% - 90% terjadi pada orang dewasa. Wanita 3 kali lebih banyak daripada laki-laki yang memiliki kelainan ASD ini. Pada kasus ASD terjadi pembesaran pada ventrikel kanan dan seluruh bagian dari arteri pulmonaris. Atrium kanan juga mengalami pembesaran, namun pada foto thorax sulit dibedakan dengan pembesaran pada ventrikel kanan.
2. Mitral Stenosis
Mitral Stenosis merupakan akibat dari rheumatic carditis yang terjadi 5 sampai 10 tahun sebelumnya. Mitral Stenosis akan memperlihatkan pembesaran bayangan jantung dikarenakan terjadi oedema pada arteri pulmonaris. Awalnya rheumatic Mitral Stenosis didistribusikan oleh arteri pulmonaris ke lobus bagian atas dari paru-paru. Kemudian arteri pulmonaris membesar seiring dengan terjadinya hipertensi pada arteri pulmonaris. Pada foto thorax akan tampak membesar atrium kiri, ventrikel kanan dan cabang-cabang dari arteri pulmonaris
3. Left Ventricular Aneurysm (LVA)
LVA adalah aneurisma yang terjadi pada ventrikel kiri. Hal ini disebabkan karena terjadi pembesaran pada ventrikel kiri. Ventrikel kiri ini membesar akibat beberapa penyakit seperti TB, Kalsifikasi Infark atau Asbestos Disease.
Demikian diskusi kita kali ini, bagi yang ingin mendapatkan artikelnya dalam bentuk PDF yang sudah rah silahkan download disini
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 10:52 11 komentar