Benar-benar sudah canggih ya zaman, sekarang sudah muncul CT Scan terbaru 64 slice dan Dual Source CT Scan. Belum lama ini saya buka-buka buku Multi Slice CT Scan dan Dual Source CT Scan, saya dapatkan disitu banyak gambar-gambar hasil CT Scan terutama yang 64 slice dan Dual Source yang menurut saya sudah ngga lagi menunjukkan cross sectional anatomy, tapi sudah real 3D dan berwarna lagi. Pada kesempatan ini saya coba berbagi sama pengunjung blog mengenai beberapa kasus cardiovascular yang bisa dilihat dengan menggunakan CT Scan 64 slice dan Dual Source, mau tahu....... Saat ini teknologi CT Scan sudah sampai pada 64 slice dan Dual Source CT Scan (menggunakan dua tube x-ray di dalam gantry). Banyak kasus terutama kasus pada cardiovaskuler yang bisa dengan mudah dipecahkan dengan menggunakan teknologi terbaru ini, apalagi ketika rekonstruksi gambarnya dibuat 3D coloured, mungkin dokter ahli jantung atau bahkan dokter umum ataupun radiografer yang hafal mengenai anatomi fisiologi jantung dan pembuluh darah bisa mengetahui langsung diagnosa pasien dengan melihat image yang dihasilkan oleh CT Scan 64 slice dan Dual Source CT Scan ini.
Bukti keunggulan dari CT Scan 64 slice dan Dual Source ini diantaranya adalah pada image di bawah ini :
Gambar di samping adalah gambar dari pemeriksaan Whole-body CT angiography dengan menggunakan Dual Source CT Scanner dengan aplikasi protokol tanpa ECG. Scan parameternya adalah sebagai berikut : 0.6-mm collimation, 0.33-s rotation time, pitch 1.5, 120 kV dan 550-mA arus tabung untuk masing-masing tube x-ray. Keseluruhan tubuh yang panjangnya 200 cm dapat dilakukan dengan sekali scan hanya dalam waktu 23 detik dan ditampilkan dengan VRT (Volume Rendering Technique) – bagian yang berwarna dan MIP (Maximum Intensity Projection) – bagian yang hitam putih (courtesy of Erlangen University, Germany and Grosshadern Clinic, University of Munich, Germany)
Di bawah ini akan coba saya tampilkan beberapa kasus cardiovascular yang dibuat oleh CT Scan 64 slice dan Dual Source CT dengan rekonstruksi 3D VRT
Gambar di samping adalah image CT angiography dari arteri karotis dan circum willis. Dibuat dengan menggunakan CT Scan 64 slice. Scan parameternya adalah sebagai berikut : 120 kV, 150 effective mAs, 0.6-mm collimation, 0.375-s gantry rotation time, pitch 1.4, scan time 6 s for 350-mm scan range. Panah pada gambar menunjukkan adanya beberapa stenosis pada arteri karotis (courtesy of the University of Erlangen, Germany)
Gambar di samping adalah gambar dari pemeriksaan CT angiography pada pasien dengan keluhan nyeri dada. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan CT Scanner 64 slice dengan 0.6-mm collimation dan 0.33-s rotation time. Panah pada gambar di samping menunjukkan adanya stenosis tingkat tinggi (high-grade stenosis) pada bagian proximal dari arteri coronari descending kiri atas (left anterior descending coronary artery)
(Courtesy of MUSC, Charleston, USA)
Gambar di samping adalah gambar yang diambil dengan menggunakan CT Scan Dual Source, namun hanya satu tube x-ray saja yang digunakan. Scan Parameter nya adalah sbb : 0.5-s rotation time, 0.6-mm collimation, 0.75-mm slice width dan pitch 1.2. Pada gambar disamping tampak putusnya aliran darah arteri femoralis (run-off aortic) akibat kecelakaan pada pasien tersebut. ( Courtesy of University Hospital, RWTH Aachen University
Gambar di samping diambil dari pasien laki-laki berusia 57 tahun yang masuk ke IGD dengan keluhan nyeri dada mendadak. Pada ECG, tidak menunjukkan adanya myocardial ischemia. CT Scan diambil dengan contrast-enhanced, scan parameter 0.6-mm collimation dengan total scan 21-s. Dari gambar tampak pasien mengalami emboli pulmonari akut (acute pulmonary embolism). Inilah yang menyebabkan pasien mengalami nyeri dada mendadak.
Seorang laki-laki berusia 52 tahun, perokok 25 pak per tahun masuk ke IGD dengan keluhan nyeri dada mendadak. Pada Gb. A Dilakukan pemeriksaan CT Scan Angiography Thorax dengan rotation time 330 ms. Hasilnya tampak pasien mengalami emboli pulmonari akut (acute pulmonary embolism). Inilah yang menyebabkan pasien mengalami nyeri dada mendadak. Gb. B Rekonstruksi di fokuskan pada arteri coronari. Hasilnya tampak pasien mengalami diffuse atherosclerotic disease. Gb. C Dibuat MIP (Maximum Intensity Projection) pada RAO (Right Anterior Oblique) yang diarahkan ke LAD (Left Anterior Descending coronary). Hasilnya tampak terdapat atherosclerotic plaque di daerah inferior, pada dinding anteromedial dari LAD. Plaque tersebut menyebabkan kerusakan kecil dan terdiri dari non-calcified jaringan yang berdekatan sampai calcified nodule. Gb. D Analisis dari rekonstruksi dinding paru dari keseluruhan rongga dada. Hasilnya tampak Ca squamous-cell pada lobus kiri atas dari paru.
Bagi yang ingin artikel ini dalam betuk PDF silahkan download disini
semoga bermanfaat
regards,
nova
BERITA HARI INI, Powered By METRO TV
Beberapa kasus cardiovascular yang bisa dilihat dengan menggunakan CT Scan 64 Slice dan Dual Source CT Scan
Diposting oleh Nova Rahman Jam 09:56
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
SAYA SGT TERTARIK DGN ARTIKEL TTG CTA TUNGKAI...SELAMA INI KM MENGGUNAKAN MSCT PHILIPS BRILLIANCE-64 UNTUK PEMERIKSAAN CTA TUNGKAI TP SLL SCANNING LEBIH CEPAT DR PD ALIRAN KONTRAS...TOLONG KASIH INFORMASI PROTOKOL PEMERIKSAAN MENGENAI FLOW RATE, TOTAL KONTRAS, ROTATION TIME, SCAN TIME, THICKNESS, DELAY POST INJECTION/POST THRESHOLD DELAY, DETECTOR KONFIGURASI, DAN PICTH SUPAYA HASILNYA BAGUS...TOLONG KONFIRMASI KE EMAIL SAYA DI briantsujatmoko@yahoo.com TERIMAKASIH
Posting Komentar