PARI (Persatuan Ahli Radiografi Indonesia) sebentar lagi akan mengadakan Kongres yang ke XI. Dari segi usia Ikatan Profesi untuk Radiografer di Indonesia ini tergolong matang. Selama perjalanan PARI ini, mungkin hal terbesar yang pernah diberikan PARI kepada Seluruh masyarakat Radiografer Indonesia adalah keberhasilan meng-gol kan Tunjangan Bahaya Radiasi (TBR) pada tahun 1995 melalui Keppres No. 48 Tahun 1995. Setelah itu PARI lebih banyak berkecimpung dalam dunia pengembangan pengetahuan mengenai Radiografi di Indonesia, terbukti dari banyaknya seminar ilmiah yang bersifat Nasional selama ini. Selain hal-hal tadi, sampai saat ini PARI belum banyak memberikan sesuatu yang sifatnya inovatif. Saya masih ingat saat kongres terakhir di Jogjakarta, waktu itu ada program PARI yang ingin membuat website sebagai wadah untuk mempermudah komunikasi dan informasi antar Radiografer se-Indonesia yang namanya www.paripusat.com . website ini kalo tidak salah di launching saat seminar nasional PARI di Hotel Graha Santika Semarang. setelah mengetahui ini, saya mungkin orang yang paling senang, saya langsung membuka website ini dan sempat mendownload beberapa artikel yang bagus-bagus, juga foto-foto kegiatan PARI. Namun ternyata website ini umurnya ngga lama, saya hitung kira-kira cuma setahun saja. kalau dibuka sekarang, websitenya pasti ada announcement kalo domain website ini sudah tidak berlaku lagi dan siap dijual untuk yang mau membeli domainnya. Kalau kita pikir-pikir, apa mungkin yang biasa mengurus website ini terlalu sibuk ya hingga tidak sempat meng-update isi dan memperpanjang biaya untuk domain nya. Selain itu dengan usia Ikatan Profesi yang tergolong matang, seharusnya PARI sudah mempunyai kantor sendiri dengan staff yang selalu ada di tempat. Kalau kita lihat IBI (Ikatan Bidan Indonesia) yang berumur relatif masih muda, sudah mempunyai gedung sendiri dengan telepon, staff, kamar buat Bidan yang kebetulan singgah, juga ada mobil dinasnya (silahkan check kantor IBI Surabaya). Dengan keadaan di atas tampaknya kita masih harus banyak berbenah untuk melakukan akselerasi (percepatan) untuk maju. Maka untuk Kongres mendatang yang Insya Alloh direncanakan diadakan pada Oktober 2007 di Banten atau DKI Jakarta, saya mengajak kepada semua Radiografer di seluruh Indonesia untuk sama-sama memajukan PARI dengan cara memilih Ketua Umum PARI yang baru yang bisa memajukan PARI dengan percepatan. mari kita pilih Ketua PARI yang punya akses untuk melakukan percepatan ini, yang cinta dengan profesi ini, yang berpengalaman di Profesi ini, Bukan orang yang sangat sibuk dengan urusannya sehingga PARI terbengkalai, bukan orang yang selalu memikirkan keuntungan semata apalagi yang punya kasus korupsi. Apa jadinya PARI jika dipimpin oleh orang yang seperti itu.
Ini bukan ajang kampanye karena saya tidak menyebutkan nama di sini, ini hanya bentuk kecintaan saya terhadap Profesi ini. Semoga Radiografer di Indonesia bisa setara dengan Radiografer lain di Dunia ini.
Regards,
Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si
1 komentar:
Wah sepertinya pak nova sdh siap mencalonkan diri menjadi ketua PARI Indonesia nih.
Saya salut dengan komentar yg Anda berikan.
Tahukah Anda? hampir semua Radiografer mempunyai pemikiran yg sefaham dengan Anda,
TAPI...apa mereka mau menjadi seperti yg mereka komentarkan saat mereka dimintai kesediaan menjadi pengurus, dimintai kesediaan menjadi ketua?
Hayo...?jadi manager tuh susah loch. Perlu dedikasi, loyalitas, bakat, keuletan, dan usaha tak kenal lelah yang tinggi.
Saya sih maklum..
Tentang korupsi yg sempet dituliskan pak nova di artikel ini, pak nova udah cari tau berita terbarunya belom, hayoo?
Tetap semangat radiografi Indonesia! cheers..
salam - elyna (everybodytookmyname@yahoo.com/
elianafaroo.gmail.com)
Posting Komentar