Dasar Teori :
Osteoporosis adalah sejenis penyakit kerapuhan pada tulang. Pada penyakit ini tulang menjadi rapuh dan pad akhirnya patah. Ini merupakan masalah kesehatan seriu karena hampir 1 dari 4 wanita berusia di atas 65 tahun, 1 dari 2 wanita berusia di atas 80 tahun dan 1 dari 10 pria di atas 80 tahun akan mengalaim penyakit ini. Penyakit ini bisa dideteksi dengan menggunakan Bone Mass Density atau dengan melihat densitas massa dari tulang. Biasanya metode ini menggunakan alat yang dsebut dengan DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry). Namun bagaimanapun juga secara teori orang yang mengalami osteoporosis akan berkurang jumlah densitas massa tulangnya yang ditandai dengan kurang rapatnya struktur tulang tersebut. Sehingga jika di foto dengan menggunakan sinar-x konvensional, maka akan terlihat perbedaan antara yang normal dan yang mengalami osteoporosis. Kita bisa menghitung densitas film ini dengan menggunakan densitometri (alat untuk mengukur derajat kehitaman film).
Alat dan Bahan :
- Foto Rontgen terbaru dari Pasien Osteoporosis
- Hasil BMD terbaru dari Pasien Osteoporosis
- Densitometer
Cara Melakukan Pengujian :
Ukur densitas film dari foto rontgen dari kira-kira 3 - 5 pasien Osteoporosis dengan menggunakan densitometer. Kemudian sebagai pembanding kita ambil foto rontgen untuk pasien yang normal sebanyak itu juga (dengan objek yang sama) lalu kita ukur densitas filmnya dengan menggunakan densitometer.
Analisa :
Hasil dari pengukuran (baik yang osteoporosis atau yang normal) akan terdapat perbedaan nilai densitasnya. secara umum nilai densitas untuk pasien osteoporosis tentu akan lebih tinggi, karena struktur tulangnya tidak rapat. Kemudian langkah selanjutnya bisa kita tentukan bahwa pasien yang mengalami osteoporosis mempunyai densitas (pada foto rontgennya) itu berapa umumnya. (jika untuk menentukan batas minimal dan maksimal tentu sampelnya harus banyak). Kita bisa bandingkan dengan hasil BMD nya. Jika olah data kita kemudian kita buat menjadi grafik, tentu akan terdapat pola dari perbandingan tersebut. Biasanya pola grafik dari pasien osteoporosis yang satu dengan yang lain akan memiliki kesamaan.
silahkan mencoba..
NB : judul ini dulu pernah saya berikan ke MHS ATRON, tetapi karena keterbatasan pasien Osteporosis dan juga referensi akhirnya tidak jadi dilanjutkan. Saran saya cari buku di Gramedia judulnya "Lebih Lengkap Tentang OSTEOPOROSIS (bahasa Indonesia kok) karangan Nancy E. Lane, M.D Penerbit Oxford University Press"
Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si
Ketua Program Studi D III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Universitas Baiturrahmah
Jl. Raya By Pass Km. 15 Aie Pacah Padang, Sumatera Barat
Telp. (0751) 463 529
e-mail : nova_rahman@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar