Dasar Pemikiran :
Banyak radiografer beranggapan bahwa di lapangan selama ini jika kita menggunakan sinar vertikal dengan horizontal pada FFD yang sama akan menghasilkan densitas yang berbeda. Kebanyakan berpendapat bahwa sinar vertikal menghasilkan densitas yang lebih daripada sinar horizontal.
Alat dan Bahan yang digunakan :
- Step wedge
- Kaset dan film ukuran 18 x 24 cm
- Pesawat Sinar-x
- Plester besar
- Densitometer
Cara Pengujian :
1. Lakukan eksposi dengan menggunakan faktor eksposi sbb :
FFD 100 cm, kV = 44, mAs = 4
Eksposi ini dilakukan untuk arah vertikal dan horizontal, dengan CP pada pertengahan step wedge yang sudah diletakkan di pertengahan kaset. Untuk eksposi step wedge horizontal, step wedge di plester agar tidak jatuh.
2. Setelah di eksposi, kedua film tersebut diproses dengan menggunakan prosesing otomatis agar tidak terjadi perbedaan waktu prosesing.
3. Setelah mendapatkan hasil, gambaran step wedge tersebut di ukur densitasnya pada masing-masing step dengan menggunakan densitometer. Pengukuran ini dilkukan tiga kali pada masing-masing step yaitu bagian kiri, tengah dan kanan kemudian di buat rata-rata densitasnya.
Analisa :
Jika nilai densitas pada step 1 untuk arah vertikal tidak sama dengan step 1 untuk arah horizontal, maka dapat disimpulkan bahwa memang ada pengaruhnya antara arah vertikal dengan arah horizontal, ini harus dicari alasannya kenapa bisa begitu. Tetapi jika tidak terdapat perbedaan antara nilai densitas tersebut, maka berarti tidak ada pengaruhnya antara arah vertikal dengan horizontal, ini juga berarti anggapan bahwa anggapan mengenai perbedaan densitas antara arah vertikal dengan horizontal yang selama ini ada tidak benar.
Banyak radiografer beranggapan bahwa di lapangan selama ini jika kita menggunakan sinar vertikal dengan horizontal pada FFD yang sama akan menghasilkan densitas yang berbeda. Kebanyakan berpendapat bahwa sinar vertikal menghasilkan densitas yang lebih daripada sinar horizontal.
Alat dan Bahan yang digunakan :
- Step wedge
- Kaset dan film ukuran 18 x 24 cm
- Pesawat Sinar-x
- Plester besar
- Densitometer
Cara Pengujian :
1. Lakukan eksposi dengan menggunakan faktor eksposi sbb :
FFD 100 cm, kV = 44, mAs = 4
Eksposi ini dilakukan untuk arah vertikal dan horizontal, dengan CP pada pertengahan step wedge yang sudah diletakkan di pertengahan kaset. Untuk eksposi step wedge horizontal, step wedge di plester agar tidak jatuh.
2. Setelah di eksposi, kedua film tersebut diproses dengan menggunakan prosesing otomatis agar tidak terjadi perbedaan waktu prosesing.
3. Setelah mendapatkan hasil, gambaran step wedge tersebut di ukur densitasnya pada masing-masing step dengan menggunakan densitometer. Pengukuran ini dilkukan tiga kali pada masing-masing step yaitu bagian kiri, tengah dan kanan kemudian di buat rata-rata densitasnya.
Analisa :
Jika nilai densitas pada step 1 untuk arah vertikal tidak sama dengan step 1 untuk arah horizontal, maka dapat disimpulkan bahwa memang ada pengaruhnya antara arah vertikal dengan arah horizontal, ini harus dicari alasannya kenapa bisa begitu. Tetapi jika tidak terdapat perbedaan antara nilai densitas tersebut, maka berarti tidak ada pengaruhnya antara arah vertikal dengan horizontal, ini juga berarti anggapan bahwa anggapan mengenai perbedaan densitas antara arah vertikal dengan horizontal yang selama ini ada tidak benar.
3 komentar:
jadi kesimpulannya belum di ketahui sampe sekarang ya mas..? ada ga kira2 referensi buku yg menyangkut tentang ini... trimaksih sebelumya.. tlg dijawab ya mas...
mas .. kenapa bisa beda densitasnya ,tau g kenapa bisa beda .....?
saya tau emang ada bedanya tapi g tau kenapa bisa begitu ..
uda.. manga bisa babezo antango horizontal dan vertikal .. deeyen nak mambuek kti iko da.. tolong kirimin ke email den yoo susisusilestari@yahoo.co.id
Posting Komentar