Hari ini, tepat 32 tahun yang lalu, saya, seorang manusia biasa dilahirkan. Mulai tadi pagi banyak saudara dan sahabat yang mengirimkan sms ucapan ke HP saya bahkan mahasiswa saya dengan setia memberikan surprise party di kampus tadi padahal sebelumnya baru saja saya "bantai" dengan ujian lisan anatomi radiologi, tetapi mereka tetap saja senang memberikan suprprise party tersebut.
Karena hal di atas, saya jadi merenung, ternyata usia saya sudah ngga muda lagi, 32 tahun. Padahal dulu ketika usia saya masih 20 tahunan saat masih di ATRO Dep.Kes Jakarta, saya kalau mendengar ada orang usianya di atas 30 tahun rasanya kok sudah cukup tua eh ternyata malah sekarang saya mengalami sendiri.
Di usia saya yang sekarang ini, meskipun banyak sahabat yang mengatakan kalau saya ini sedang berada di puncak karir, namun buat saya masih terlalu pagi untuk mengatakan kala saya ini berada di puncak karir saya. Masih banyak cita-cita dan harapan saya yang belum terwujud, masih banyak impian yang belum jadi kenyataan. Namun kalau bicara mengenai kebahagiaan, saya merasa sangat bersyukur karena saya sudah merasakan kebahagiaan itu sendiri, dengan adanya keluarga, isteri dan anak yang selalu bisa menyemangati hari-hari saya. Bahkan jika Andy F. Noya pernah mengisahkan mengenai Lentera Jiwa, saya sudah menemukannya saat ini. Buat saya pekerjaan saya yang sekarang adalah taman rekreasi buat saya, setiap saya mengajar itu seperti pergi piknik saja, rasaya bahagia bukan main.
Sesuai dengan kodrat manusia saat diciptakan, manusia tidak mempunyai tugas apapun kecuali mengabdi pada yang menciptakannya. Saya selalu berusaha memberikan pengabdian terhebat kepada Yang Maha memiliki segalanya termasuk hidup dan mati saya. Namun saya merasa masih sangat jauh dari sempurnanya sah pengabdian. Saya berusaha untuk menjadikan aktifitas apapun yang saya lakukan setiap hari sebagai bentuk pengabdian saya kepada Yang Maha Agung.
Terakhir saya sampaikan terima kasih kepada Orang Tua, Saudara-saudara, sahabat-sahabat seperjuangan, yang telah mengantarkan saya pada Usia ini dan menjadikan saya perti sekarang ini, sekali lagi terima kasih
best regards,
nova
BERITA HARI INI, Powered By METRO TV
32 Tahun Mengabdi
Diposting oleh Nova Rahman Jam 11:12 1 komentar
UCAPAN SELAMAT
Kemarin Rabu, 26 November 2008, Departemen Kesehatan RI secara resmi mengumumkan para peserta ujian CPNS yang lulus melalui website resmi Biro Kepegawaian Dep.Kes di www.ropeg-depkes.or.id
Saya atas nama seluruh radiografer se-Indonesia mengucapkan selamat kepada para radiografer yang baru saja diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di tempat pilihan kerja masing-masing,semoga semangat yang selama ini sudah pernah ada jangan sampai pudar karena Saudara menjadi Pegawai Negeri Sipil
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 09:19 0 komentar
Kunci Mobil Menancap di Kelopak Mata Bayi 1 Tahun!
Missouri - Ajaib! Seorang bayi tertusuk matanya dengan kunci mobil. Insiden itu begitu mengerikan sampai-sampai kunci tersebut menembus otaknya.
Tapi ajaib, bayi laki-laki itu selamat. Bahkan penglihatannya pun tak terganggu akibat kejadian itu.
Keajaiban ini dialami Nicholas Holderman asal Missouri, AS seperti dilansir The Sun, Rabu (26/11/2008).
Awalnya bayi berusia setahun itu terjatuh di rumahnya. Tangisan kencang Nicolas mengejutkan ayahnya, Chris yang buru-buru menghampiri buah hatinya itu. Betapa kagetnya Chris ketika melihat pemandangan mengerikan di depan matanya.
Sepasang kunci menancap di sebelah kelopak mata Nicolas dan menembus otaknya. "Itu pemandangan yang sangat mengerikan melihat ini terjadi pada bayi Anda," kata Chris.
Ibu Nicholas, Staci, tak kalah kagetnya. "Saya yak akan pernah melupakan saat itu," ujar wanita itu.
Para dokter mengatakan, kunci-kunci itu bisa diangkat tanpa merusak otak Nicholas. Namun sebelah mata Nicholas pasti akan rusak.
Namun ternyata, Tuhan berkehendak lain. Setelah diperiksa, dokter menemukan kalau penglihatan bayi itu sama sekali tidak terganggu.
"Lima belas menit kemudian, seorang dokter lainnya mengatakan tak ada masalah. Kami tahu ini keajaiban dari Tuhan," kata ayah sang bayi.
Dua bulan kemudian, Nicholas tetap dalam kondisi sehat. Kisahnya banyak dibicarakan orang di kotanya, Perryville. Bayi itu pun dikenal banyak orang.
Diposting oleh Nova Rahman Jam 16:29 0 komentar
BERITA DUKA CITA
Inna lillahi wa inna ilahi raajiuun, telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Zulkifli Wahab (Bapak Kandung dari Ibu Hj. Maizarnis Z, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Rahmah dan Bapak Mertua dari H. Amran St. Sidi Sulaiman, Ketua Yayasan Pendidikan Baiturrahmah), meninggal di RS Islam Siti Rahmah Pada Rabu, 19 November 2008 Pukul 17.15 WIB dengan usia 76 tahun. Jenazah Dimakamkan di Batusangkar Hari ini, Kamis 20 November 2008. Kami segenap civitas akademika Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Baiturrahmah, turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Zulkifli Wahab. Semoga Alloh SWT memudahkan jalannya di sana dan memberikan tempat yang layak di sisi Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi ujian ini.
Program Studi D III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Universitas Baiturrahmah
KETUA,
NOVA RAHMAN, Dipl.Rad, S.Si
Diposting oleh Nova Rahman Jam 15:19 0 komentar
BIOGRAFI WILHELM CONRAD ROENTGEN
Teman-teman sejawat sekalian, kemarin, 113 tahun yang lalu ditemukan sebuah sinar yang sangat merubah wajah dunia, sinar-x. Teman-teman semua mungkin sudah tahu siapa penemu sonar-x tersebut, tetapi mungkin belum banyak yang tahu mengenai biografi beliau, nah pada kesempatan ini saya mencoba untuk menuliskan Biografi, mudah-mudahan menjadi pengetahuan dan inspirasi buat pengunjung blog.... Awal Kehidupan Roentgen Anna Bertha Ludwig Istri dari Wilhelm Conrad Roentgen Meskipun Roentgen mendapatkan dukungan dari Profesor Augustus Kundt, dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan akademik sendiri di Wurzburg. Pada tahun 1872 Profesor Kundt pindah ke sebuah Universitas yang baru berdiri yaitu University of Strasbourg dengan membawa serta Roentgen. Dua tahun kemudian Roentgen menjadi dosen tetap di Strasbourg dan orang tuanya kemudian memutuskan untuk pindah ke sana dari Apeldoom agar dekat dengan anaknya tersebut. Pada tahun 1875 Roentgen menggantikan H.F Weber (Seorang Profesor Fisika) dan atas rekomendasi dari Weber, Roentgen kemudian menjadi Professor of Physics and Mathematics pada Hohenheim Agricultural Academy in Wurtemberg. Roentgen merasa tidak nyaman di Hohaneim dan kemudian kembali ke Strasbourg satu tahun kemudian sebagai Professor of Theoretical Physics. Dari tahun 1879 sampai 1888 dia menjabat sebagai Ketua Jurusan Fisika pada Glessen University dan karena pekerjaannya yang sangat baik selama menjabat, Roentgen ditawari jabatan di Jena dan Utrecht tapi kemudian dia menolaknya. Kemudian di tahun 1888 Roentgen menerima tawaran untuk menjadi Professor of Physics dan Director of Physics Institute pada University of Wurzburg. Roentgen menjadi Kepala Departemen di Universitas yang pernah menolaknya pada posisi akademik. Physical Institute di Wurzburg Roentgen sendiri menggunakan istilah sinar-x sebab sinar yang ditemukannya tidak bisa di definisikan olehnya. Di Jerman nama sinar Roentgen digunakan sejak sinar-x ditemukan hingga saat ini. Nama penemu yang digunakan pada bahan temuannya sangat jarang dipakai pada negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, hal in disebabkan orang-orang yang berbahasa Inggris tidak tahu bagaimana mengeja ”Roentgen”. Kata Roentgen diperkenalkan pada Tahun 1896 untuk sebuah gambar yang dihasilkan oleh sinar-x dan istilah tersebut digunakan untuk beberapa tahun. Radiograf juga di perkenalkan pada tahun 1896 dengan pengertian yang sama yaitu gambar yang dihasilkan oleh sinar-x. Laboratorium Tempat Roentgen menemukan sinar-x Pengumuman Dari Penemuan Roentgen Beberapa Gambar Yang Dihasilkan dari Sinar-X yang di Publikasikan Roentgen Tabung yang digunakan Roentgen untuk menemukan sinar-x berbentuk seperti buah pir yang merupakan tabung Crookes dengan katoda pada ujung satunya dan anoda pada ujung lainnnya. Sinar-x dihasilkan pada daerah dimana sinar katoda menabrak gelas pada ujung yang lebih besar dari tabung. Untuk mendapatkan gambaran yang tajam, sumber sinar-x harus dibuat sekecil mungkin. Pada awal-awal terbentuknya gambaran oleh sinar-x, pada ujung tabung ditutupi dengan lempengan timbal yang mempunyai lubang kecil pada lempengan tersebut. Hanya sinar yang melewati lubang terbut yang bisa digunakan, namun sistem ini sangat tidak efisien dan dibutuhkan waktu eksposi yang lama. Hasil Gambar dari Sinar-X yang menggunakan tangan manusia yaitu tangan Anna Bertha Ludwig. Ini merupakan Foto Manus pertama di dunia Tabung yang memiliki fokus di desain oleh Profesor Herbert Jackson. Tabung ini dirancang untuk memfokuskan berkas elektron menuju pada daerah target kecil. Hal ini dimaksudkan agar dihasilkan sinar-x sekecil target yang dibuat. Profesor Jackson mendapatkan ini dengan menggunakan katoda concave. Seperti diketahui elektron di emisikan tegak lurus dari permukaan katoda dan bergerak menurut garis lurus sehingga target diletakkan sesuai dengan titik keluarnya berkas elektron di katoda. Suasana Kuliah yang diberikan Roentgen Pada Tanggal 23 Januari 1896 Foto Tangan Prof. Von Kolliker saat Roentgen memberikan kuliah Pada Tanggal 23 Januari 1896 Pada paper yang sama Roentgen mengatakan bahwa terdapat sebuah fenomena dimana bila diberi beda potensial yang lebih tinggi antara katoda dengan anoda maka akan dihasilkan sinar-x dengan kualitas yang lebih baik. Belakangan baru diketahui bahwa dengan menambah beda potensial antara katoda dengan anoda maka akan mempercepat tumbukan elektron dari katoda ke anoda.
Wilhelm Conrad Roentgen lahir pada 27 Maret 1845 di Lennep sebuah kota kecil di Jerman. Wilhelm Conrad Roentgen merupakan anak satu-satunya dari pasangan orang tua dengan Ayah sebagai tukang kayu dan Ibu sebagai pedagang kain. Jika dipikir-pikir kelak W.C Roentgen memiliki profesi yang sangat berbeda dengan Ayahnya, David Roentgen (1743-1807) yang hanya seorang pembuat lemari. Saat dia berusia tiga tahun, orang tuanya pindah ke Apeldoom di Belanda, kampung halaman dari Neneknya hingga keluarganya pindah kewarganegaraan menjadi warga negara belanda.
Roentgen kemudian bersekolah di sekolah asrama di Apeldoom dan kemudian dia melanjutkan sekolah menengahnya di Sekolah Teknik di Utrecht. Tetapi Roentgen akhirnya dikeluarkan dari Sekolah Utrecht karena masalah yang sangat sepele, Roentgen menolak memberitahu siapa nama temannya yang telah menggambar karikatur dari gurunya. Di sekolah dia bukan termasuk murid yang istimewa meskipun dia menunjukkan bakatnya pada bidang mekanik. Dia merupakan pecinta alam sejati ini terbukti dia suka sekali menghabiskan waktunya untuk berlibur di Alpens atau di danau pada daerah Itali utara. Dia lebih menyukai travelling dengan menggunakan kuda dibandingkan dengan mobil.
Pada awal tahun 1865 Roentgen masuk Universitas Utrecht, meskipun tidak sebagai mahasiswa reguler karena dia kurang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan di Kampus tersebut. Kemudian dia menemukan kemungkinan untuk memasuki Zurich Polytechnical School di Switzerland (yang saat itu merupakan Perguruan Tinggi untuk teknik terkemuka di dunia) dengan cara lulus pada ujian masuk. Roentgen akhirnya lulus pada ujian masuk di sana dan pada November 1865 dia menjadi mahasiswa Teknik Mesin di Zurich. Dia melupakan kenangan buruknya saat dia dikeluarkan dari sekolahnya dulu. Hingga akhir hidupnya Roentgen selalu mengingat kenangan indahnya di Zurich dan dia sangat berterima kasih pada Augustus Kundt, Seorang Profesor Fisika pada Politeknik yang memberikan inspirasi pada Roentgen untuk membangun karir di bidang Fisika. Rontgen menjadi asisten Profesor Augustus Kundt di Zurich dan juga di University of Wurzburg saat sang Profesor pindah tugas ke sana. Saat di Zurich Roentgen bertemu dengan Anna Bertha Ludwig, yang dinikahinya pada tahun 1871. Mereka tidak memiliki anak dari pernikahannya tetapi mereka mengadopsi keponakan dari Anna yang berjenis kelamin perempuan.
Di Wurzburg Roentgen kembali pada perhatiannya sebagaimana banyak ilmuwan saat itu yang sedang meneliti mengenai sinar katoda. Merupakan kegemarannya untuk melakukan penelitian baru dengan mengadakan pengujian ulang dari hasil penelitian ilmuwan sebelumnya untuk bidang yang sama. Pada beberapa eksperimen yang dilakukannya dia menggunakan Tabung Crookes yang ditutupi oleh kotak hitam untuk menutupi pendaran fluoresensi, selalu berada di dalam gelas. Saat tabung tersambung Roentgen memperhatikan bahwa beberapa kristal dari barium platino-cyanide yang berada di meja dekat tabung tersebut menjadi berpendar. Observasi tersebut terjadi pada Hari Jum’at malam Tanggal 8 November 1895, di waktu yang sudah begitu larut dimana tidak ada satupun asisten yang ada di laboratorium tersebut. Roentgen menyelidiki dan memastikan dirinya bahwa tabung tersebut mengeluarkan sejenis sinar yang tidak diketahui jenisnya yang bisa memendarkan kristal yang ada di dekatnya. Sebuah screen yang dilapisi dengan barium platino-cyanide dan diletakkan di dekat tabung, akan berpendar selama tabung dihubungkan tetapi jika ada benda yang terbuat dari logam diletakkan di antara tabung dan screen maka tidak ada perpendaran. Roentgen lalu memberitahu temannya Boveri, “Saya menemukan sesuatu yang menarik tetapi saya tidak tahu apakah eksperimen saya sudah benar atau tidak”. Dikarenakan hal ini, Roentgen dia tidak memberitahukan orang lain mengenai penemuannya selama tujuh minggu. Selama tujuh minggu itu Roentgen mengkonsentrasikan dirinya untuk mempelajari “Sesuatu yang menarik” tersebut dan menyiapkan paper mengenai sinar-x tersebut.
Paper pertama Roentgen mengenai sinar-x dipegang oleh President of the Physical Medical Society of Wurzburg pada 28 Desember 1895. Sebelum tanggal tersebut, tidak ada orang bahkan asisten terdekatnya sekalipun yang telah diberitahu mengenai penemuannya tersebut. Paper yang oleh Roentgen di beri judul “preminilary communication” merupakan paper yang luar biasa yang didalamnya kaya akan detail mengenai penemuannya tersebut. Setelah mengumumkan hasil penemuan dasarnya mengenai sebuah jenis sinar baru yang dihasilkan dari tabung yang diberi tegangan dimana sinar ini akan menembus gelas, kotak hitam dan melewati setidaknya dua meter udara bebas, Roentgen melanjutkannya dengan sebuah studi mengenai transparansi relatif dari sinar terhadap substansi lain yang berbeda. Roentgen menyimpulkan bahwa transparansi bervariasi bergantung pada kerapatan dari substansi yang dilewati sinar-x tersebut. Roentgen melaporkan bahwa dia tidak dapat melakukan refleksi atau refraksi dari sinar yang ditemukannya tersebut dan juga tidak bisa diarahkan dengan menggunakan cermin atau lensa. Roentgen mencatat bahwa sinar-x akan menyebar ke segala arah saat keluar dari titik dimana sinar-x tersebut keluar. Roentgen menambahkan, sinar-x tetap dihasilkan saat sinar-x menumbuk aluminium yang dimasukkan ke dalam gelas.
Pada paper pertamanya, Roentgen menyatakan bahwa sinar-x juga dihasilkan jika katoda ray dimasukkan aluminium di dalam gelas pada tabung. Pada paper yang kedua, yang diterbitkan Maret 1896, Roentgen melaporkan telah mencoba untuk menggunakan berbagai macam material untuk dipakai sebagai target. Roentgen menemukan bahwa kualitas sinar-x yang dihasilkan tergantung pada bahan target yang digunakan. Roentgen menambahkan kualitas sinar-x akan semakin baik saat ditambahkan aluminium pada tabung dan target (yang saat itu digunakan platinum sebagai bahan target) yang digunakan disudutkan 45 derajat dari garis lurus katoda.
Banyak ilmuwan dari berbagai negara bereksperimen dengan sinar baru ini selama tahun 1896. Tabung dengan berbagai bentuk dan target dengan berbagai bahan material telah di uji coba. Pada akhir tahun 1896 disimpulkan bahwa bentuk tabung tidak menjadi masalah dan target yang paling baikadalah target yang menggunakan bahan material yang mempunyai nomor atom yang tinggi. Tungsten (dengan no. atom 184) dan uranium (dengan no. atom 238) pernah di uji coba sebagai bahan target. Hingga diputuskan pada saat itu digunakan platinum sebagai bahan target (dengan no. atom 195)
Tabung sinar-x yang pertama kali digunakan memiliki energi yang rendah dan waktu eksposi yang lama. Hingga akhirnya diketahui bahwa dengan menambah beda potensial antara katoda dengan anoda, kecepatan tumbukan elektron dari katoda ke target menjadi lebih cepat. Namun, hampir semua energi tumbukan elektron diubah menjadi panas saat elektron menumbuk target sehingga disimpulkan harus ada penambahan massa dari bahan target untuk mencegah kelebihan panas. Platinum tipis yang digunakan sebagai target pada awal dibuatnya tabung mudah meleleh akibat tumbukan elektron. Sebuah target dari platinum yang besar dan padat harganya akan sangat mahal. Kemudian bahan target ini diganti dengan tungsten. Tungsten merupakan bahan target yang tidak mudah meleleh akibat tumbukan elektron. Namun pada waktu tertentu, bahan target ini juga akan rusak juga terutama pada bagian yang menjadi target dari tumbukan elektron, tetapi tidak secepat pada target dari platinum.
Respon Ilmuwan Pada Penemuan Rontgen
Antusias yang luar biasa diberikan pada penemuan Roentgen dengan publikasi besar-besaran pada dunia sains. Sepanjang tahun 1896 saja setidaknya 50 judul buku dan pamflet serta hampir 1.000 paper diterbitkan untuk membahas topik tersebut. Medis, sains umum dan jurnal fotografi semuanya mempublikasikan artikel penemuan Roentgen dan kemungkinan aplikasinya. Jurnal pertama yang didedikasikan pada penemuan sinar-x terbit pada Mei 1896 dengan judul “Archives of clinical skiagraphy” dibuat oleh Sidney Rowland diterbitkan di London. Judul artikel tersebut kemudian diubah oleh pembuatnya sendiri menjadi “Archives of Roentgen Review” dan setelah itu jurnal sejenis banyak bermunculan di berbagai negara.
Pada Mei 1896, para ahli elektrik Amerika memulai meneliti mengenai bagaimana membuat perlengkapan sinar Roentgen. Pada penelitian ini diterangkan mengenai bagaimana membuat sebuah induksi koil yag mampu menghasilkan tumbukan berkas elektron sejauh 3 inci dan bagaimana membuat agar target itu berputar. Karena publikasi ini maka American General Electric Company pada musim gugur tahun 1896 mulai membuat tabung ini. Perusahaan ini mulai membuat perlengkapan sinar Roentgen secara komersil.
Di Amerika, ada seorang ilmuwan yang merupakan salah satu ilmuwan pertama yang meneliti mengenai sinar-x, dialah Thomas Alfa Edison. Edison menyarankan untuk keperluan medis, digunakan fluorescent screen dibandingkan dengan photographic plate, sehingga dokter bisa langsung melihat adanya fraktur dan lainnya tanpa harus menunggu pencucian film dulu. Setelah meneliti berbagai macam bahan untuk digunakan sebagai screen (Edison menguji coba hampir 2.000 bahan) akhirnya dia memutuskan bahwa screen yang paling baik digunakan adaah calcium tungstate, yang bisa memberikan gambaran lebih terang dibandingkan dengan barium platino-cyanide yang digunakan oleh Roentgen pada awal penemuannya.
Pekerjaan Roentgen berikutnya mengenai sinar-x
Roentgen mendemonstrasikan penemuannya dihadapan Kaiser Wilhelm II, yang selalu tertarik dengan perkembangan ilmu pengetahuan, di Berlin pada tanggal 13 Januari 1896 dan Roentgen kemudian memberikan kuliah mengenai penemuannya ini di hadapan Physical Medical Society of Wurzburg pada tanggal 23 Januari 1896, kurang dari satu bulan dari pengumuman pertamanya mengenai penemuan ini. Ini mungkin adalah satu-satunya kuliah yang dia berikan dengan audien yang jumlahnya sangat besar. Roentgen menerangkan bagaimana dia melakukan percobaan hingga menemukan sinar-x ini dan dia menunjukkan beberapa gambar yang dihasilkan oleh sinar-x. Saat Roentgen memberikan kuliah, dia sepertinya tidak begitu semangat untuk mengeluarkan semuanya hal ini dikarenakan dia masih terus mengembangkan mengenai penemuannya ini.
Roentgen mengumumkan paper keduanya dihadapan Physical Medical Society of Wurzburg pada Maret 1896. Kebanyakan isi papernya adalah memberitahukan sejumlah eksperimen yang menunjukkan bahwa udara (atau gas lain) yang di eksposi dengan sinar-x bisa mengandung sifat kelistrikan dan bisa melepaskan listrik pada tubuh. Roentgen tidak dapat menjelaskan fenomena ini. Saat J.J Thomson melakukan penelitian mengenai elektron, barulah diketahui bahwa radiasi bisa mengionisasi udara (dengan cara melepaskan beberapa elektron dari atom) sehingga menjadikannya ter konduksi.
Pada papernya yang ketiga dan merupakan paper terakhirnya yang dipublikasikan pada Mei 1897, Roentgen mengemukakan sebuah fenomena dimana setiap objek apapun yang di eksposi oleh sinar-x, akan mengeluarkan sinar-x itu juga. Roentgen menemukan adanya radiasi sekunder pada setiap objek yang di eksposi dengan sinar-x.
Roentgen merupakan manusia yang cukup disegani karena penemuannya ini, namun beberapa penghargaan yang diterimanya lebih merupakan beban baginya dibandingkan sebagai kebanggaan. University of Wurzburg memberinya gelar kehormatan Doctor of Medicine, dan dia juga menerima penghargaan sebagai warga kehormatan dari kampung halamannya di Lennep. Roentgen tidak menghadiri hampur semua undangan yang ditujukan padanya dari masyarakat sains mengenai penemuannya ini. Roentgen juga tidak menghadiri pemberian gelar kehormatan dari Pangeran Regent dari Bavaria, yang nantinya terdapat gelar ”Yang Mulia” pada Roentgen. Pada Tahun 1901 Roentgen menjadi penerima Nobel pertama untuk Fisika dan dia berangkat untuk menghadiri acara penerimaan Nobel untuknya, namun dia tidak memberikan kuliah pada pemberian Nobel tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh ilmuwan lain saat menerima Nobel.
Pada Tahun 1900 Roentgen meninggalkan Wurzburg untuk memimpin Physical Institute of the University of Munich, dimana dia mulai mengerjakan penelitian mengenai kristal. Setelah Roentgen pensiun pada tahun 1920, dia masih diberikan izin untuk menggunakan dua ruangan di Institute untuk terus melakukan penelitian di Institute. Roentgen terus melakukan penelitian disana hingga beberapa hari sebelum akhirnya meninggal pada 10 Februari 1923.
Tulisan ini didedikasikan untuk Wilhelm Conrad Roentgen dan seluruh radiografer di dunia....
diambil dari berbaga sumber seperti :
Brief History of X-Ray
Forensic of Radiology
regards,
nova
Diposting oleh Nova Rahman Jam 17:46 2 komentar