6.01.2009

Jawaban Kuis Buat Radiografer

Berikut ini saya posting Jawaban kuis pada posting sebelumnya......

Masih ingat kan soalnya? saya coba ulang ya soalnya

di bawah ini, saya mempunyai data mengenai densitas yang dihasilkan dari dua merk film kita sebut aja film A dan film B. Berikut data-datanya :



Dengan menggunakan data-data di atas, hitunglah :

a. Film mana yang memiliki Speed paling tinggi
b. Film mana yang memiliki D-max paling tinggi
c. Film mana yang memiliki kontras paling tinggi

Jawaban :

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, kita terlebih dahulu membuat Kurva Karakteristik dari data yang telah ada. Setelah kita buat kemudian kita analisa pertanyaan-pertanyaan yang sehingga akan kita dapatkan gambar kurva karakteristik dengan coretan-coretan seperti ini :




Sekarang mari sama-sama kita analisa kurva tersebut sambil menjawab pertanyaan satu persatu

A. Film mana yang memiliki speed paling tinggi?

Menurut ANSI (American National Standards Institute) Speed Film X-Ray adalah eksposi yang dibutuhkan untuk mencapai nilai net density sebesar 1 atau D = 1. Dari gambar kurva, jika kita tarik garis D = 1 ke kanan, maka kurva yang pertama kali tersentuh adalah kurva yang dihasilkan oleh Film B (Kurva yang berwarna merah muda. Ini berarti Film B memiliki Speed yang lebih tinggi dibandingkan dengan Film A.

B. Film mana yang memiliki D-max lebih tinggi ?

D-max adalah densitas maksimum yang bisa dihasilkan oleh sebuah film. Jika kita lihat dari gambar kurva masing-masing, Film B memiliki kurva yang lebih tinggi dibandingkan kurva yang dihasilkan Film A pada ujung kurvanya. Hal ini juga bisa kita lihat dari data yang dihasilkan, Film A memiliki nilai Densitas terakhir 3,07 sedangkan Film B adalah 2,95. Oleh karena itu Film A memiliki D-max lebih tinggi daripada Film B

C. Film mana yang memiliki kontras lebih tinggi ?

Untuk menilai kontras dari sebuah kurva, maka kita perlu mengetahui sudut yang dibentuk oleh kurva tersebut. Caranya adalah :
- Tarik garis ke kanan dari nilai Densitas Basic Fog + nilai Densitas Gradien rata-rata yang nilainya 0,25 - 2. Karena tidak diberikan data mengenai Basic Fog masing-masing film, maka kita asumsikan bahwa hampir semua Film memiliki Basic Fog sebesar 0,2. Sehingga kita jumlahkan Gradien Rata-rata dengan Basic Fog (0,2 + 0,25) dan (0,2 + 2,5) sehingga didapatkan nilai 0,45 dan 2,7.

- Setelah ditarik garis ke kanan, maka kedua kurva akan terpotong baik pada bagian atas, maupun bagian bawah.

- Titik perpotongan ini kita buat menjadi segitiga dari masing-masing kurva tersebut

- Hitung sudut yang dibentuk oleh segitiga tersebut dengan membandingkan nilai y dengan nilai x atau y/x.

- Nilai y/x ini sama dg Tg dari sudut yang dibentuk segitiga tersebut.

- Setelah didapatkan nilai perbandingan y dan x nya, maka kita lakukan inv.Tg dari nilai tersebut. Nilai inv.Tg tersebut adalah sudut segitiga yang dibentuk oleh masing-masing kurva.

- Setelah di dapat sudutnya, maka kita lihat sudut mana yang memiliki nilai lebih besar. Sudut yang memiliki nilai lebih besar menyatakan bahwa dia lah yang memiliki kontras lebih besar, sebab semakin tinggi sudut dari kurva, maka semakin besar nilai kontrasnya

Jadi dari analisa tersebut dapat diketahui bahwa nilai kontras Film A lebih tinggi dibandingkan dengan Film B

Jadi jawaban semuanya adalah :
A. Film B
B. Film A
C. Film A

Buat yang sudah memberikan jawaban, saya sudah koreksi, dua Teman kita yaitu :


Burhanudin Chanafi Radiografer dari RSUD Cut Meutia Lhokseumawe, NAD











Putu Adi Susanta Radiografer dari RSUP Sanglah Denpasar, Bali











Buat dua teman yang menjawab benar tersebut, silahkan konfirmasi dengan mengirimkan alamat pengiriman supaya saya bisa mengirimkan hadiahnya tepat ke alamat. Silahkan kirim alamatnya ke e-mail saya ya.

ini hadiahnya


ini adalah CD Mastering MRI khusus untuk Musculosceletal, lumayan lho bisa belajar MRI khususnya Musculosceletal pakai CD ini

Dan bagi yang menjawab lain tapi merasa jawabannya benar, silahkan berdiskusi dengan saya lewat e-mail atau facebook, karena saya yakin teman-teman punya ilmu yang lebih dari saya.

regards,

nova

3 komentar:

  1. Saya mau menanggapi sedikit jawaban kuis dari Pak Nova. Kita sepakat untuk jawaban no B dan C.Namun untuk jawaban no A kita berbeda . Definisi kecepatan film kita sangat berbeda.

    Saya mendapatkan dari buku Physics for Diagnostic Radiology, 2ND edition PP Dendy hal 92 tertulis :
    " The speed is usually taken to be reciprocal of exposure that causes unit density above fog......"

    Kemudian dari tulisan Prof Dr. Djarwani S( Dosen Fisika Medis UI) dituliskan : "Kecepatan film didefinisikan sebagai kebalikan eksposi yang diperlukan untuk memperoleh 1.0 di atas fog".
    ini sangat berbeda dengan apa yang Pak Nova tuliskan bahwa Speed Film X-Ray adalah eksposi yang dibutuhkan untuk mencapai nilai net density sebesar 1 atau D = 1
    Apa Pak nova tidak salah menterjemahkan definisi dari ANSI itu.Kalau tidak tolong lampirkan tulisan asli (inggrisnya) dari ANSI itu biar kita bisa sama-sama terjemahkan.
    Kalau definisi salah bisa jadi kesimpulan untuk berikutnya juga salah. Ini sangat fatal.

    Eko Setiawan ,S.Si
    Mhs Program Pascasarjana Fisika Medis UI 2008

    BalasHapus
  2. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Pak Nova yang pengalamannya mungkin jauh lebih banyak dari saya dan mungkin sudah belasan tahun berkecimpung dalam bidang ini. Saya sendiri baru mengenal disiplin ilmu ini sejak September 2008 setelah mengikuti tes seleksi masuk program S2 fisika medis berbarengan dengan Pak Arif Jauhari (RSPP). Sayang beliau( Pak Arif) belum diberi kesempatan untuk lulus. Sebelumnya saya punya latar belakang fisika nuklir dan alhamdulillah diluluskan secara terpaksa oleh ITB.
    Setelah membaca artikel yang Pak Nova kirimkan lewat email itu, saya baru bisa memahami kenapa Pak Nova berkesimpulan seperti itu.Memang ada perbedaan definisi kecepatan dari artikel itu (penulisnya siapa ya) dengan apa yang saya dapatkan dari Buku Physics for Diagnostic Radiology, 2ND edition PP Dendy hal 92 dan materi kuliah Prof.Dr Djarwani S.
    Namun terlepas dari fanatisme buta terhadap referensi diatas(bisa saja terjadi kesalahan dalam pengetikan atau kelupaan dll), saya ingin mengajak Pak Nova untuk kembali mengingat pelajaran Fisika kita waktu SMP dulu yaitu tentang Kecepatan. Kecepatan apa saja itu,pasti mempuyai satuan per sekon.
    Kita tahu bahwa eksposi satuannya bisa diwakili dengan mAs (mili Ampere sekon). Dapat dilihat disini bahwa satuan kecepatan berbanding terbalik dengan satuan eksposi.

    Jadi dari analisa satuan saja kita bisa yakin bahwa definisi yang ada pada artikel yang Pak Nova kirimkan itu menyalahi kaedah agung dalam fisika. Malah menguatkan definisi yang ada pada buku dan materi kuliah itu.

    Pak Nova tidak usah bingung kok ANSI bisa salah. Yang salah disini mungkin bukan ANSI nya tapi penulis artikel yang bisa jadi salah dalam mengutip definisi dari ANSI. Karena sebagaimana kata pepatah tak ada gading yang tak retak.Hanya Kitab Allah lah yang besih dari cacat dan kesalahan. Demikian kritisi dari saya. Mohon maaf kalau ada kesalahan.

    Eko Setiawan, S.Si
    Mhs Program Pascasarjana fisika medis UI 2008

    BalasHapus
  3. Buat Mas Eko, karena mas eko, tadi malam saya baru tidur jam 2 pagi untuk membuka perpustakaan kecil saya, ada dua buku yang saya buka yaitu Radiographic Photography and Imaging Processes Karya Dadid Jenkins 1980 dan Medical Photography Karya Longmore 1955, saya baca-baca mengenai speed, kebetulan saya mendapatkan hal yang sama dengan apa yang saya pahami dan yakini selama ini, semuanya menyebutkan nilai D=1 merupakan patokan dari kecepatan sebuah film radiografi. Seingat saya waktu saya kuliah di ATRO tahun 1995 juga saya mendapatkan ilmu sensitometri juga seperti ini. Namun sekali lagi saya katakan inilah indahnya sebuah perbedaan dan buat saya itu sangat menyenangkan karena kita jadi bisa membuka referensi kita lebih banyak lagi. Oh ya mas eko ini berarti skr sedang menyelesaikan S2 Fisika Medik di UI ya, berarti kenal kan sama dosennya mas Supriyono, itu kawan saya waktu di Fisika Medik UNDIP tolong sampaikan salam saya dan kalo mas eko kenal juga dengan mas Heru yang dari BATAN tolong juga sampaikan salam saya, bilang kapan ke Padang dan mampir ke tempat saya lagi..... sukses buat mas eko, oh ya karena kita sudah berdiskusi ilmiah dan itu menyenangkan buat saya, izinkan saya untuk memberikan hadiah buat mas eko berupa CD Mastering MRI, suatu kesenangan buat saya apabila mas eko mau mengirimkan alamat tempat tinggal mas eko melalui e-mail saya, terima kasih dan sukses buat mas eko, semoga cepat lulus dari S2 Fisika Medik UI

    regards,

    nova

    BalasHapus